tag:blogger.com,1999:blog-45566879323343406552024-02-18T18:40:52.454-08:00IPS.WEB.IDKumpulan Materi,Bank Soal, RPP dan Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK, SMA dan SMPadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-66106210680511302252017-12-06T05:04:00.001-08:002017-12-06T05:04:17.341-08:00Download Modul / Rangkuman Materi UJian Sekolah IPS Kelas 7, 8 dan 9<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah Modul / Rangkuman Materi UJian Sekolah IPS Kelas 7, 8 dan 9 untuk belajar dalam rangka persiapan Ujian Sekolah. Karena banyakknya materi IPS yang di SMP di pelajari 4 jam perminggu sehingga membuat pusing saat mempersiapkan Ujian.
</div>
<br />
Materi Pelajaran IPS Kelas 7<br />
1.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB I : Bentuk-Bentuk Muka Bumi<br />
2.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB II : Kehidupan Pada Masa Pra Aksara Di Indonesia<br />
3.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB III : Interaksi Sosial dan Sosialisasi<br />
4.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB IV : Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi<br />
5.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB V : Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi<br />
6.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VI : Peta, Atlas, dan Globe<br />
7.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VII : Sketsa dan Peta Wilayah<br />
8.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VIII : Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia<br />
9.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB IX : Gejala-Gejala Di Atmosfer dan Hidrosfer<br />
10.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB X : Penggunaan Lahan dan Kegiatan Ekonomi<br />
11.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XI : Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu-Budha<br />
12.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XII : Perkembangan Masyarakat Pada Masa Islam Di Indonesia<br />
13.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XIII : Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa<br />
14.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XIV : Kegiatan Pokok Ekonomi<br />
15.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XV : Badan Usaha dan Perusahaan<br />
16.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XVI : Kewirausahaan<br />
<br />
Materi Pelajaran IPS Kelas 8<br />
1.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB I Kondisi Fisik Wilayah Geografi Dengan Aktivitas Penduduk<br />
2.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB II Permasalahan Penduduk Dan Dampaknya Terhadap Pembangunan<br />
3.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB III Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan<br />
4.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB IV Perkembangan Kolonialisme Dan Imperialisme Barat<br />
5.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB V Proses Terbentuknya Kesadaran Nasional Dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaaan Indonesia<br />
6.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VI Penyakit Sosial Dan Penyimpangan Sosial<br />
7.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VII Pelaku Kegiatan Ekonomi<br />
8.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VIII Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Dan Terbentuknya Nkri<br />
9.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB IX Persiapan Kemerdekaan Indonesia<br />
10.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB X Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Dan Pranata Sosial<br />
11.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XI Pengendalian Penyimpangan Sosial<br />
12.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XII Ketenagakerjaan<br />
13.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XIII Sistem Perekonomian Indonesia<br />
14.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XIV Perpajakan<br />
15.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XV Permintaan, Penawaran Dan Harga Pasar<br />
<br />
Materi Pelajaran IPS Kelas 9<br />
1.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB I : Negara Berkembang dan Negara Maju<br />
2.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB II : Perang Dunia II Serta Pengaruhnya Bagi Indonesia<br />
3.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB III : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia<br />
4.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB IV : Peristiwa-peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan<br />
5.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB V : Perubahan Sosial Budaya<br />
6.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VI : Uang dan Lembaga Keuangan<br />
7.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VII : Perdagangan Internasional<br />
8.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB VIII : Pola dan Bentuk Permukaan Bumi<br />
9.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB IX : Geografi Asia Tenggara<br />
10.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB X : Benua dan Samudera<br />
11.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XI : Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat<br />
12.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XII : Peristiwa Tragedi Nasional Peristiwa Madiun/PKI/DI/TII, G 30 S/PKI<br />
13.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XIII : Berakhirnya Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi<br />
14.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XIV : Lembaga-Lembaga Internasional dan Peran Indonesia<br />
15.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XV : Perilaku Masyarakat Dalam Perubahan Sosial Budaya Di Era Global<br />
16.<span style="white-space: pre;"> </span>BAB XVI : Kerjasama Ekonomi Internasional<br />
<div>
<br />
Selengkapnya silakan Download Modul / Rangkuman Materi UJian Sekolah IPS Kelas 7, 8 dan 9 pada link berikut <a href="https://drive.google.com/file/d/104jndHpuZ50YDco19992iw7ZziYdarp-/view?usp=sharing" target="_blank">ini</a></div>
adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-2224278405727952882012-02-26T17:00:00.002-08:002012-02-26T17:00:29.982-08:00PenawaranPengertian Penawaran<br />
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.<br />
Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan. <br />
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun.<br />
<br />
B. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang.Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.<br />
Coba bedakan di antara keduanya!<br />
<br />
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi jumlah yang Ditawarkan<br />
1. Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:<br />
2. Biaya produksi (input)<br />
3. Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.<br />
4. Harapan keuntungan<br />
5. Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan<br />
6. Kebutuhan akan uang tunai<br />
7. Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa<br />
8. Harapan harga masa yang akan dating<br />
9. Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran<br />
<br />
D. Kurva Penawaran<br />
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.<br />
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-1805504102962631052012-02-26T16:59:00.003-08:002012-02-26T16:59:13.215-08:00PermintaanMateri 4. Permintaan dan Penawaran<br />
<br />
A. Pengertian Permintaan<br />
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.<br />
<br />
Contoh: <br />
Seorang siswa SMU Terbuka membutuhkan buku tulis, yang berasal dari uang saku yang dikumpulkan. Di toko buku siswa tersebut mengadakan tawar-menawar dan disepakati harga sebuah buku Rp.2.500,00 dengan isi 40 lembar. Sesuai dengan kemampuannya, maka siswa tersebut membeli 4 buah buku tulis. Contoh tersebut di atas adalah contoh permintaan perseorangan. Jika dalam satu sekolah buku tersebut pada harga Rp.2.500,00, jumlah pembeli 100 orang dengan jumlah yang dibeli 500 buah, merupakan contoh permintaan pasar.<br />
<br />
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:<br />
1. Permintaan absolut (absolut demand).Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.<br />
2. Permintaan efektif (effective demand)Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.<br />
<br />
B. Hukum Permintaan<br />
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”.<br />
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.<br />
<br />
Contoh: <br />
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit. <br />
<br />
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan<br />
1. Harga barang itu sendiri<br />
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang ya Pendapatan masyarakat<br />
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan. ng diminta<br />
2. Intensitas kebutuhan<br />
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda<br />
3. Distribusi Pendapatan <br />
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun<br />
4. Pertambahan penduduk<br />
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.<br />
5. Selera (Taste)<br />
6. Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan. <br />
7. Barang pengganti (substitusi)<br />
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya<br />
Contoh:<br />
Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.<br />
D. Kurva Permintaan<br />
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian, karena<br />
Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil. <br />
Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi membeli karena mampu.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-25249094494858047132012-02-26T16:58:00.000-08:002012-02-26T16:58:07.079-08:00Teori Perilaku Konsumen dan ProdusenMateri 3. Prilaku Konsumen Dan Produsen<br />
<br />
A. Manfaat Dan Nilai Suatu Barang<br />
1. Manfaat Dan Nilai Suatu Barang<br />
Barang dan jasa diperlukan manusia karena mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan hidupnya. Nilai-nilai tersebut disebut nilai guna. Nilai guna bersifat subyektif karena nilai guna suatu barang/ jasa bagi setiap manusia berbeda.<br />
2. Kegunaan Benda<br />
Suatu barang/ benda mempunyai nilai guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut:<br />
a. Utility of form<br />
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk benda tersebut diubah dari bentuk asalnya. Contoh: sebidang kayu akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja.<br />
b. Utility of place<br />
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila diindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contoh: surplus hasil panen di suatu daerah mungkin akan terbengkalai karena tidak laku dijual di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk. Namun apabila hasil panen itu dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang kekurangan, maka nilai kegunaannya aka bertambah.<br />
c. Utility of time<br />
Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunan benda tersebut. Contoh: jas hujan akan berguna pada musim hujan.<br />
d. Utility of possessio/ ownership<br />
Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan/ dimiliki orang yang tepat. Contoh: kamar hotel akan berguna bila disewa orang.<br />
3. Nilai Obyektif dan Nilai Subyektif<br />
a. Nilai obyektif<br />
Yaitu nilai yang didasarkan pada barang atau jasanya. Suatu barang mempunyai nilai obyektif karena dapat memuaskan banyak orang. Contoh: beras, tepung, pakaian.<br />
b. Nilai subyektif<br />
Yaitu nilai yang didasarkan pada sudut pandang/ kepentingan orang yang membutuhkannya.<br />
c. Nilai Pemakaian dan Penukaran<br />
1) Nilai Pemakaian (value in use)<br />
Yaitu nilai barang/ jasa yang digunakan orang-orang untuk memuaskan kebutuhan hidupnya<br />
2) Nilai penukaran<br />
Yaitu penghargaan terhadap barang/ jasa karena dapat ditukarkan dengan barang/ jasa lain.<br />
Suatu barang/ jasa baru akan mendapatkan penghargaan, bila:<br />
-Manusia memerlukan barang/ jasa tersebut<br />
-Barang/ jasa diperkirakan dapat dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia<br />
-Persediaan barang/ jasa tersebut jumlahnya terbatas.<br />
<br />
B. Perilaku Konsumen<br />
1. Konsumsi<br />
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi/ menghabiskan faedah suatu benda dalam rangka pemenuhan kebutuhan.<br />
a. Ciri-ciri dan pembagian benda konsumsi<br />
1) Ciri-ciri benda konsumsi, yaitu:<br />
a) Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup<br />
b) Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus/ berangsur-angsur.<br />
2) Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi:<br />
a) Benda yang habis dalam sekali pemakaia. Contoh: makanan, minuman, dan obat-obatan.<br />
b) Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama. Contoh: baju, tas, dan sepatu.<br />
b. Tujuan kegiatan konsumsi<br />
Adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung.<br />
c. Pola konsumsi<br />
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor pola konsumsiseorang konsumen, antara lain:<br />
1) Penghasilan<br />
2) Pendidikan<br />
3) Tempat tinggal dan iklim<br />
4) Agama/ kepercayaan<br />
5) Umur<br />
6) Kebangsaan<br />
7) Pekerjaan<br />
2. Konsumen<br />
Adalah pihak yang membutuhkan barang/ jasa sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.<br />
a. Penggolongan konsumen<br />
Berdasarkan kenyataan yang ada di pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi 3, yaitu:<br />
1) Konsumen akhir<br />
Yaitu pembeli di pasar umum (cosumer market) di pasar tradisional maupun modern. Terdiri dari keluarga rumah tangga konsumsi.<br />
2) Konsumen industri<br />
Yaitu pembeli di pasar industri (industrial market), yakni pasar khusus barang-barang untuk keperluan industri, seperti bahan baku produksi, perlengkapan produksi, dan peralatan industri. Terdiri orang-orang dari rumah tangga perusahaan/ produksi.<br />
3) Konsumen antara penjual/ pedagang.<br />
Yaitu para pembeli di pasar ulang (reseller market), yakni pasar pedagang perantara/ pasar penjual ulang. Terdiri orang-orang dan wakil perusahaan yang disebut sebagai perantara dalam penjualan, perdagangan, makelar, distributor, dll.<br />
b. Watak konsumen<br />
Menurut Koler (1984) para konsumen terpengaruh oleh:<br />
1) Sifat-sifat budaya<br />
2) Kebudayaan (culture) adalah sumber paling dasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang.<br />
3) Sosial<br />
4) Pribadi<br />
Faktor yang mempengaruhi seorang konsumen:<br />
a) Usia dan tahapan siklus hidup<br />
b) Pekerjaan<br />
c) Keadaan ekonomi/ penghasilan<br />
d) Gaya hidup dan selera<br />
e) Kepribadian dan konsep diri<br />
5) Psikologis<br />
Faktor utama yang mempengaruhi pembeli:<br />
a) Motivasi<br />
b) Persepsi<br />
c) Belajar<br />
d) Kepercayaan<br />
<br />
3. Teori Perilaku Konsumen<br />
Adalah upaya orang-orang untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang atau jasa, melalui upaya pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli yang dimiliki.<br />
a. Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal<br />
1) Nilai guna total ( total utility)<br />
Yaitu tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi sejumlah barang/ jasa tertentu secara keseluruhan. Contoh: suatu kecenderungan pembelian durian di tiap kios buah dan supermarket, pada Minggu I jumlah durian yang terjual oleh pemasok adalah 15 ton dan Minggu II 20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5. Hal ini menunjukkan meningkatnya kepuasn total konsumen terhadap durian.<br />
2) Nilai guna marjinal ( marginal utility)<br />
Yaitu perubahan kepuasan yang dinikmati dari setiap barang/ jasa yang dikonsumsi. Contoh: suatu potong kue I mempunyai nilai guna total 20, kemudian satu potong II menghasilkan nilai guna total 35, sehingga nilai guna marjinalnya adalah 15.<br />
b. Nilai Guna dan Kepuasan<br />
Teori kardinal dan masalah kepuasan<br />
Disebut sebagai teori nilai guna dengan mengkuantifikasikan ( menghitung tingkat) kepuasan.<br />
1) Kepuasan yang semakin menurun (Hukum Gossen I)<br />
Contoh: dalam kehidupan sehari-hari adalah bila seseorang mengkonsumsi air minum. Bagi oarang yang sedang haus, air dalam gelas I mempunyai nilai yang sangat tinggi karena mampu melepaskan kehausannya. Kemudian air gelas II masih mempunyai nilai tinggi karena akan memenui kepuasannya. Namun kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah berkurang. Apalagi kalau ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap tidak memuaskan lagi.<br />
<br />
konsumsi air minum nilai guna total nilai guna marjinal<br />
<br />
Pertama 40 40<br />
Kedua 70 30<br />
Ketiga 90 20<br />
Keempat 100 10<br />
Kelima 100 0<br />
Keenam 90 -10<br />
<br />
Bunyi Hukum Gossen I: Hukum Nilai guna marginal yang semakin menurun<br />
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”<br />
2) Dampak penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal<br />
Hukum Gossen I memperlihatkan turunnya kepuasan setelah melampaui tngkat kepuasan maksimal. Dampak dari penurunan nili guna total ini berbanding lurus dengan nilai marjinal. Sehingga apabila nilai guna total turun maka nilai guna marjinal juga turun”.<br />
3) Keseimbangan nilai guna (Hukum Gossen II)<br />
Contoh: jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia butuh makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian membeli makanan dan minuman sampai ke batas kekenyangannya. Seandainya uangnya sisa ikan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.<br />
Bunyi Hukum Gossen II:<br />
“pada dasarnya, orang berusaha supaya kebutuhannya yang berbagai jenis itu dipenuhi secara harmonis. Dengan kata lain setiap orang akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya sedemikian rupa, hingga dicapai suatu keseimbangan”.<br />
Dengan kata lain :<br />
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”<br />
<br />
<br />
C. Perilaku Produsen <br />
1. Produksi<br />
Adalah kegiatn menambah faedah suatu benda/ menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.<br />
a. Tujuan kegiatan produksi<br />
Adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.<br />
b. Faktor-faktor produksi<br />
Yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Antara lain:<br />
1) Alam<br />
Ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi.<br />
2) Tenaga kerja<br />
Merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.<br />
3) Modal<br />
Sebagai penunjang dalam mempercepat/ menambah kemampuan dalam memproduksi.<br />
4) Keahlian<br />
Merupakan faktor yan sangat penting dalam menentukan maksimal/ tidak hasil suatu proses produksi.<br />
c. Macam-macam sifat produksi yang dapat dipilih produsen:<br />
1) Produksi satuan<br />
2) Produksi masa<br />
3) Produksi seri<br />
4) Produksi pesanan<br />
2. Produsen<br />
Adalah para individu/ badan yang mempunyai kegiatan membuat barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mendistribusikannya, serta menjualnya kepada konsumen.<br />
3. Teori Perilaku Produsen<br />
Erat kaitannya dengan:<br />
-Menjadi kreator dan desainer dalam penciptaan barang/ jasa.<br />
-Memilih, mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan teknologi, serta<br />
mendyagunakan secara efisien.<br />
-Memilih tempat dan menata letak mesin untuk proses produksi.<br />
-Melaksanakan proses produksi untuk meningkatkan daya guna barang/ jasa dan<br />
memperbanyak persediaan barang/jasa untuk kepentinga masyarakat.<br />
-Mendistribusikan dan menjual barang/ jasa kepada konsumen.<br />
a. Klasifikasi faktor produksi<br />
1) Faktor produksi tetap<br />
Yaitu faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu. Contoh: gedung dan mesin.<br />
2) Faktor produksi variabel<br />
Yaitu faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contoh: tenaga kerja dan bahan baku.<br />
Keputusan yang diambil produsen berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dapat dibedakan atas dua jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.<br />
b. Perluasan produksi<br />
Dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor produksi (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitasnya (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana yang ada dengan memperhatikan:<br />
1) Keterbatasan faktor produksi<br />
2) Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output.<br />
Dalam meningkatkan produksi pertanian, perlu diteliti kombinasi penambahab input yang diperkirakan akan memberikan output paling besar (paling maksimal)<br />
3) Produk total, produk marjinal, produk rata-rata<br />
Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total (total product -TP). Sedangkan pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu unit faktor produksi variabel (misal: tenaga kerja) dinamakan produk marjinal (marginal product-MP). Jika produk total dibagi dengan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi, maka akan dihasilakn produk rata-rata (average product-AP). <br />
4) Hukum produk marjinal yang semakin menurun<br />
Mula-mula penambahan jumlah pekerja tentu akan meningkatkan hasil produksi. Namun jika pekerja terus ditambah, tempat/ lahan produksi menjadi terlalu sesak oleh pekerja dan hasil kerja mereka tidak lagi maksimal.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-63537703056554634962012-02-26T16:54:00.002-08:002012-02-26T16:54:39.372-08:00Motif Ekonomi, Prinsip Ekonomi dan Politik EkonomiMateri 2. Motif Ekonomi, Politik Ekonomi dan Prinsip Ekonomi<br />
A. Motif Ekonomi<br />
Motif dapat disamakan pengertiannya dengan dorongan atau alasan. Motif atau dorongan dalam banyak hal tergantung dari beberapa faktor. Ada faktor dari dalam dan ada faktor dari luar. Faktor pendorong dari dalam tergantung dari kepribadian seseorng. Ada orng yang motivasinya tinggi untuk melalukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin melakukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin menemukan hal- hal baru dan berani mengambil resiko. Tipe manusia seperti ini adalah tipe manusia wirausahawan. Sebaliknya, ada orang yang motivasinya lemah untuk berbuat sesuatu, kurang mau bisnis, bersifat statis, suka menerima penghasilan tetap, dan cepat merasa puas menerima keadaan. Sementara itu, faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar individu, seperti keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan dari keluarga yang menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak atau membuka usaha yang lain untuk meningkatkan taraf hidup. <br />
Pengertian motif ekonomi<br />
Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang melakukan kegiatan ekonomi, misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi yang jelas motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi barulah muncul kehendak mensejahterakan pihak lain, atau pun tetap ada hubungannya dengan yang termotivasi. <br />
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :<br />
1. Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri<br />
2. Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.<br />
Berbagai Motif Ekonomi<br />
1. Motif Ekonomi Individu/ perorangan<br />
Adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.<br />
Macam motif ekonomi individu antara lain:<br />
a. Motif mencapai kemakmuran (meningkatkan taraf hidup)<br />
Manusia berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan). Dalam kedaan makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.<br />
b. Motif memperoleh penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)<br />
Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui dorongan ekonomi guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orng yang kaya selalu berkendaraan mobil mewah agar terlihat terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.<br />
c. Motif mencapai kekuasaan ekonomi <br />
Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih menguasai pasar secara nasional dengan mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut didasari dorongan untuk mencapai kekuasaan. <br />
d. Motif sosial / membantu sesama <br />
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk kepentingan diri sendiri, tetapi ada pula yang berorientasi kepadakepentingan sosial guna membantu sesama, misalya memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.<br />
<br />
2. Motif ekonomi perusahaan<br />
Perusahaan mempunyai tiga motif ekonomi, yaitu:<br />
a. Motif memproduksi barang dengan harga murah<br />
Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu tinggi.<br />
b. Motif mencari keuntungan <br />
Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangkamencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan. Keuntungan inilah yang menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha.<br />
c. Motif menjaga kontinuitas perusahaan <br />
Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada diperusahaan tetap dapat melakukan aktivitasnya.<br />
<br />
B. Prinsip Ekonomi<br />
Pengertian Prinsip Ekonomi<br />
Manusia dihadapkan pada pilihan atau alternatif. Dalm menghadapi pilihan tersebut kita harus memilih mana yang paling menguntungkan. Misalnya ketika kita akan berangkat sekolah dihadapkan pada pilian naik bis kota atau taksi. Naik bis kota tarifnya murah, tetapi kurang nyaman dan membutuhkan waktu lebih lama, sedangkan bila naik taksi sebaliknya. Untuk itu perlu ada pedoman dalam memilih alternatif tersebut. Dalam ekonomi, pedoman bertindak eknomi adalah prinsip ekonomi. <br />
Prinsip ekonomi dapat diartikan dengan tindakan untuk mendapatkan hasil yang maksimum dengan pemanfaatan biaya tertentu. Atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Prinsip ekonomi harus diberlakukan sesuai denan faktor kelangkaan yang telah kita bicarakan sebelumnya. Didorong engan faktor kelangkaan, maka faktor faktor produksi yang ada harus digunakan semaksimal mungkin dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.<br />
Ciri- ciri prinsip ekonomi<br />
1. Selalu bersikap hemat<br />
2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak)<br />
3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang matang)<br />
4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti dengan hasil yang ingin diperoleh) <br />
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi<br />
1. Prinsip ekonomi produksi<br />
Adalah menghasilkan barang yang mendatangkan keuntungan besar, melalui:<br />
• Memproduksi barang yang dibutuhkan masyarakat<br />
• Memproduksi barang dengan biaya semaksimal mungkin<br />
• Memproduksi barang yang berkualitas<br />
<br />
2. Prinsip ekonomi penjual<br />
Adalah berusaha memperoleh keuntungan maksimal, melalui:<br />
• Menjual barang yang dibutuhkan dan sesuai selera masyarakat<br />
• Memberi pelayangan yang baik<br />
• Menjual barang yang terjangkau konsumen<br />
• Membeli barang semurah mungkin<br />
<br />
3. Prinsip ekonomi konsumen<br />
Adalah berusaha memenuhi kebutuhannya dengan tingkat kemampuan yang maksimal, melalui:<br />
• Memilih barang yang benar-benar diperlukan<br />
• Dapat memilih barang dan jasa yang baik dan terjamin<br />
• Membeli barng sesuai dengan kemampuan<br />
<br />
C. Politik Ekonomi<br />
Meskipun para pelku ekonomi telah menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang dilakukan secara hati-hati bukan berarti semua itu akan berjalan tanpa kendala. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah perencanaan dan strategi yang disebut sebagai kebijakan ekonomi. Starategi atau kebijakan ini biasa dikenal sebagai politik ekonomi.<br />
Politik adalah upaya ingin memperbaiki kehidupan masyarakat. Jadi sebenarnya secara murni orang berpolitik tujuannya adalah memperbaiki keadaan. Politik ekonomi adalah keseluruhan kebijakan yang dijalankan untuk memperbaiki keburukan ekonomi yang sedang berlangsung atau untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. <br />
Contoh politik ekonomi antara lain: penetapan harga maksimum, penetapan upah minimum regional, kebijakan perdagangan internasional dengan mendorong ekspor dan lain-lain. Contoh lainnya misalnya untuk memperbaiki inflasi maka pemerintah atau pemegang otoritas moneter dalam hal ini Bank Indonesia akan melaksanakan politik ekonomi yang disebut politik moneter. Politik moneter atau tindakan moneter yang dijalankan untuk menekan laju inflasi adalah menaikkan diskonto, melaksanakan operasi pasar terbuka, dan meningkatakan cadangan untuk bank-bank komersial.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-13403350228992817432012-02-26T16:53:00.000-08:002012-02-26T16:53:30.777-08:00Kegiatan Ekonomi dan PelakunyaMateri 1. Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya<br />
A. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi sebagai kegiatan ekonomi utama<br />
a. Produksi<br />
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. <br />
Tujuan Produksi<br />
Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut:<br />
a) Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun rumah tangga produksi.<br />
b) Untuk mengganti barang yang rusak (aus) atau barang yang habis<br />
c) Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.<br />
d) Untuk memenuhi pasar Internasional.<br />
e) Untuk mendapatkan keuntungan.<br />
f) Untuk meningkatkan kemakmuran.<br />
b. Konsumsi<br />
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan baik secara langsung maupun berangsur-angsur<br />
Tujuan Konsumsi<br />
1. mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap.<br />
2. menghabiskan nilai guna barang sekaligus.<br />
3. memuaskan kebutuhan secara fisik.<br />
4. memuaskan kebutuhan rohani.<br />
c. Distribusi<br />
Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.<br />
<br />
• Tujuan Distribusi<br />
Tujuan distribusi adalah untuk menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.<br />
• Fungsi Distribusi<br />
Peranan atau fungsi distribusi adalah sebagai berikut:<br />
1. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada penguna-penguna dapat berupa produsen yang menggunakan bahan dasar maupun pengguna akhir<br />
2. Menyampaiakan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan pengguna.<br />
• Saluran Distribusi<br />
1. Distribusi langsung dari produsen ke konsumen<br />
Perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos.<br />
2. Saluran tidak langsung<br />
• Produsen – pengecer – konsumen<br />
Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain.<br />
• Produsen – grosir – pengecer<br />
Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan.<br />
B. Pelaku – pelaku ekonomi<br />
a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen<br />
Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan. <br />
b. Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan<br />
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. <br />
c. Pemerintah<br />
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.<br />
d. Masyarakat luar negeri<br />
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.<br />
C. Peran dan pola interaksi pelaku ekonomi<br />
Peran Pelaku Ekonomi<br />
a. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi:<br />
• Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa<br />
• Pengguna factor produksi: menggunakan factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.<br />
• Agen pembangunan: membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.<br />
• Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen <br />
<br />
b. Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi:<br />
Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi.<br />
Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.<br />
c. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi:<br />
Peran pemerintah sebagai pengatur<br />
Peran pemerintahh sebagai pengontrol<br />
Peran pemerintah sebagai penguasa<br />
Peran pemerintah sebagai konsumen<br />
Peran pemerintah sebagai produsen/ investor<br />
d. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi:<br />
Masyarakat luar negeri sebagai konsumen<br />
Masyarakat luar negeri sebagai produsen<br />
Masyarakat luar negeri sebagai investor<br />
Sumber tenaga ahli<br />
<br />
Pola interaksi pelaku ekonomi<br />
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, keempat pelaku ekonomi yang telah kita bicarakan tadi saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Rumah tangga keluarga membeli barang-barang konsumsi dari rumah tangga produsen. Sebaliknya rumah tangga produsen membeli faktor-faktor dari rumah tangga keluarga. Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan sebaliknya pemerintah membangun berbagai sarana prasarana umum yang kesemuanya untuk kepentingan rumah tangga keluarga dan produsen.rumah tangga keluarga, produsen, pemerintah mengekspor barang ke luar negeri. Sebaliknya, dari masyarakat luar negeri kita juga mengimpor barang,adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-82160462607652594662012-01-26T15:44:00.000-08:002012-01-26T15:44:12.708-08:00Macam-macam Organisasi Pergerakan NasionalOrganisasi Pergerakan Nasional<br />
<br />
I. Serikat Islam<br />
<br />
Tahun Berdiri : 1912<br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : H.O.S Cokroamonoto, HJ Samahudi<br />
Bentuk Organisasi : Ekonomi dan Politik<br />
Tujuan Organisasi : a. Mengembangkan jiwa dagang.<br />
b. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan <br />
dal;am bidang usaha.<br />
c. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang <br />
mempercepat naiknya derajat rakyat.<br />
d. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai <br />
agama islam.<br />
e. Hidup menurut perintah agama.<br />
Strategi Organisasi : - SI tidak membatasi keanggotaannya hanya untuk <br />
masyaakat Jawa dan Madura saja.<br />
- Mengadakan kongres antar bangsa.<br />
- Keluar dari Volksraad (Dewan Rakyat).<br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Koopertif<br />
Sejarah Awal.<br />
<br />
II. Indische Partij<br />
<br />
Tahun Berdiri : 1912<br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : E.F.E Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, Suwardi <br />
Suryaningrat. <br />
Bentuk Organisasi : Politik<br />
Tujuan Organisasi : - Untuk mempersiapkan kehidupan bangsa Indonesia yang <br />
merdeka. <br />
- Mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan <br />
pemerintah kolonial Belanda. <br />
Strategi Organisasi : 1. Melakukan propaganda secara lisan maupun tulisan <br />
2. Menyebarkan Brosur yang berjudul Als Ik een <br />
Nederlander was ( andaikan aku seorang Belanda) saat<br />
Upacara 100 tahun peringatan kemerdekaan Belanda.<br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif<br />
<br />
III. Perhimpunan Indonesia (PI) <br />
<br />
Tahun Berdiri : 1922 <br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : Drs. Moh Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid <br />
Djojodiningrat, Nasir Datuk Pamuntjak. <br />
Bentuk Organisasi : Politik<br />
Tujuan Organisasi : - Mensejahterakan anggotanya yang ada di negeri Belanda<br />
- Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.<br />
Strategi Organisasi : a. Menerbitkan kembali majalah Hindia Poetra yang <br />
Berganti <br />
b. Menggalakkan secara terencana propaganda tentang<br />
Perhimpunan Indonesia keluar negeri Belada.<br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif<br />
<br />
IV. Partai Nasional Indonesia (PNI)<br />
<br />
Tahun Berdiri : 1927<br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : Ir. Soekarno, Dr. ciptomangunkusumo, Ir. Anwar, Sartono <br />
Sartono SH, Budiarto SH, Dr. Samsi. <br />
Bentuk Organisasi : Politik <br />
Tujuan Organisasi : Menggalang kesatuan aksi melawan Imperealisme atau<br />
Penjajah. <br />
Strategi Organisasi : - Membentuk Badan Koordinasi (PPPKI<br />
- Ir. Soekarno mengajukan pidato pembelaan “Indonesia<br />
menggugat”.<br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif<br />
<br />
V. Partindo (partai Indonesia)<br />
<br />
Tahun Berdiri : 1931 <br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : Ir. Soekarno, Sartono SH <br />
Bentuk Organisasi : Politik<br />
Tujuan Organisasi : Indonesia Merdeka<br />
Strategi Organisasi : a. Perluasan hak-hak politik dan penteguhan keinginan <br />
menuju suatu pemerintah rakyat berdasarkan demokrasi.<br />
b. Perbaikan perhubungan-perhubungan dalam masyarakat.<br />
c. Perbaikan keadaan ekonomi rakyat Indonesia.<br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperatif<br />
<br />
VI. Parindra (partai Indonesia Raya)<br />
<br />
Tahun Berdiri : 1935<br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : Dr. Sutomo, Husni Thamrin <br />
Bentuk Organisasi : Pendidikan dan Ekonomi<br />
Tujuan Organisasi : - Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia <br />
Merdeka).<br />
- Mencapai Indonesia Raya<br />
Strategi Organisasi : a. Bekerja sama dengan pemerintah Kolonial Belanda <br />
b. Mendirikan Rukun Tani.<br />
c. Menyusun serikat pekerja perkapalan dengan mendirikan<br />
Rukun Pelayaran Indonesia (Rupelin).<br />
d. Menyusun perekonomian dengan menganjurkan<br />
Swadeshi (menolong diri sendiri). <br />
e. Mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan <br />
surat kabar dan majalah.<br />
f. mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya.<br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Kooperatif<br />
<br />
<br />
<br />
VII. PKI (partai Komunis Indonesia)<br />
<br />
Tahun Berdiri : 1920<br />
Tokoh Pelopor/Pendiri : Semaun, Darsono, Snevliet <br />
Bentuk Organisasi : Politik<br />
Tujuan Organisasi : Untuk menyebarkan Marxisme di kalangan kaum buruh <br />
dan Raya Indonesia.<br />
Strategi Organisasi : Pemberontakan G30S/PKI <br />
Sikap Terhadap Hindia-Belanda : Non Kooperataifadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-88279531700921735622012-01-26T15:42:00.000-08:002012-01-26T15:42:41.912-08:00Kolonialisme dan Imperialisme Barat di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme<br />
<br />
Pengertian<br />
- Kolonialisme; berasal dari bahasa Latin yang artinya tanah pemukiman atau jajahan.<br />
- Imperialisme; berasal dari kata”imperator”yang artinya memerintah.<br />
<br />
Waktu : <br />
1. Berdasarkan waktu munculnya, imperialisme dibedakan menjadi dua;<br />
- Imperialisme kuno (sebelum Revolusi Industri paham 3 G)<br />
- Imperialisme modern (setelah revolusi Industri)<br />
<br />
Tujuan :<br />
1. Imperialisme politik; menguasai seluruh kehidupan politik dari negara lain.<br />
2. Imperialisme ekonomi; satu upaya menguasai seluruh kehidupan ekonomi dari negara lain.<br />
3. Imperialisme kebudayaan; upaya menguasai menalitas dan jiwa dari negara lain.<br />
4. Imperialisme militer; upaya utk menguasai daerah dari negara lain yang dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan senjata.<br />
<br />
Akibat Politik dan Ekonomi<br />
- Negara imperialis menjadi pusat kekayaan sedangkan negara jajahan menjadi bertambah miskin.<br />
- Hasil industri dipasarkan ke daerah jajahan.<br />
- Munculnya investasi swasta <br />
- Perdagangan dunia meluas sebagai akibat meningkatnya lalu lintas perdagangan internasional. <br />
<br />
<br />
Akibat Sosial Budaya<br />
Terjadi Eropanisasi kebudayaan, yaitu bergesernya kebudayaan penduduk asli dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.<br />
<br />
Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia :<br />
Penjelajahan Portugis<br />
Penjelajahan Spanyol<br />
Kedatangan Bangsa Belanda<br />
Kedatangan Bangsa Inggris<br />
<br />
Penjelajahan Bangsa Spanyol<br />
Penjelajahan samudera yang dilakukan Bangsa Spanyol pertama kali dipimpin oleh Christopher Columbus. <br />
Misi pelayaran yang dilakukan oleh Columbus bermotif Ekonomi, dengan tujuan ad, menemukan daerah penghasil rempah-rempah. <br />
Penjelajahan Bangsa Portugis<br />
Bangsa Portugis menempuh jalur penjelajahan yang relatif berbeda dengan penjelajahan Spanyol.<br />
Portugis menempuh jalur penjelajahan ke arah timur karena adanya perjanjian Tordesillas (1494), Spanyol mendapatkan wilayah sebelah barat dari kepulauan Cape Verde, sedangkan bangsa Portugis mendapatkan wilayah sebelah timur.<br />
Perjanjian ini dimaksudkan untuk mencegah bentrok antarkedua negara itu dalam memperebutkan daerah baru.<br />
Bartholomeu Dias (1488) --> Tanjung Harapan<br />
Vasco da Gama (1498) ---> Calcicut<br />
Albuquerque (1511) --> Malaka <br />
Setelah menguasai Malaka dan Maluku, bangsa Portugis bermaksud melebarkan kekuasaan ke Sumatera yang kaya akan lada, namun keinginan tersebut mendapakan tentangan dari Kerj. Aceh yang mendominasi perdagangan lada di Sumatera. <br />
<br />
Istilah :<br />
1. Agrarische Besluit: Surat keputusan yang ditetapkan oleh Raja Belanda untuk mengatur hal-hal yang lebih rinci dari Undang-Undang Agraria, khususnya tentang hak kepemilikan tanah dan jenis-jenis hak penyewaan tanah oleh pihak swasta.<br />
<br />
2. Contigenten (pajak In Natura): Kewajiban bagi rakyat pribumi untuk membayar pajak berupa hasil bumi kepada VOC.<br />
<br />
3. Gub. Jendral: Pemimpin tertinggi pemerintahan pendudukan Belanda di Nusantara.<br />
<br />
4. Hak Octori: Hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah Belanda.<br />
<br />
5. EIC: Kongsi dagang Inggris yang beroperasi di wilayah Asia.<br />
<br />
6. VOC: Verenigde Oost Indische Compagnie/persekutuan maskapai perdagangan Hindia Timur.<br />
7. Landrent: Sistem sewa tanah yang diterapkan oleh Thomas Stamford Raffles sebagai pengganti sistem pajak in natura yang diterapkan sejak zaman VOC.<br />
<br />
8. Pelayaran Hongi: Pelayaran dengan perahu Kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC di Maluku.<br />
<br />
9. Sistem Feodalisme: Sistem pemerintahan tradisional yang didasarkan kepada keturunan dan pemilikan tanah.<br />
<br />
10. Westernisasi: Pembaratan, yaitu usaha untuk memasukkan budaya barat.<br />
<br />
Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia : <br />
Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia dimulai ketika seorang berkebangsaan Belanda menerbitkan catatan perjalanan yang berjudul Catatan Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis. Dalam catatan tersebut berisi peta-peta dan gambaran tentang wilayah.<br />
Pada tahun 1595, ekspedisi Belanda berlayar ke Asia. Ekspedisi ini di pimpin Cornelis de Houtman. Dan 1596 mereka sampai ke Banten, dari Banten mereka terus bergerak ke Maluku. <br />
<br />
Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia :<br />
Kedatangan bangsa Inggris ke Hindia Timur dimulai dari diberikannya Hak Octori oleh Ratu Elizabet I dari Inggris kepada Maskapai Hindia Timur EIC.<br />
Sir James Lancaster ad, orang pertama yang ditunjuk untuk memimpin armada pelayaran Inggris ke dunia timur.<br />
1602 armada dagang ini sampai ke Aceh. Dan tahun 1604 di bawah Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore Ambon dan Banda.<br />
Dikepulauan ini mereka mendapatkan persaingan dari Portugis.<br />
Dalam menghadapi persaingan dengan Portugis mereka mencari pelabuhan perdagangan lain seperti Sukadana(KalBar), Makasar, Jayakarta, Jepara , Aceh, Pariaman.<br />
<br />
Revolusi Industri<br />
Revolusi Industri adalah, perubahan besar dalam memproduksi barang yang dulunya dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) menjadi dikerjakan dengan mesin (tenaga mesin).<br />
Munculnya mesin-mesin penggerak itu menimbulkan perubahan dalam kualitas dan kuantitas produk, tata kerja industri, dan pemasarannya. Perubahan itu berpengaruh besar terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.<br />
Revolusi Industri di bagi dalam tiga tahap;<br />
1. Revolusi Industri I<br />
- Dalam tahap ini mempergunakan teknik kuno (paleotehnic) dengan mesin uap dan kayu/batu bara sebagai bahan bakarnya. Inggris<br />
2. Revolusi Industri II<br />
- Dalam tahap ini menggunakan teknik baru (neotehnic) berupa mesin motor dengan listrik atau bensin sebagai bahan bakarnya. Amerika dan Jerman pada abad ke 19<br />
3. Revolusi Industri III<br />
- Dalam tahap ini menggunakan teknik kimia-hayati (biotehnic) dengan bom atom/nuklir sebagai bahan bakarnya. Amerika dan Uni Soviet.<br />
<br />
Perkembangan Kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia :<br />
1. Portugis<br />
- Alfonso de Albuquerque, menyerang Malaka dan berhasil menguasainya pada tahun 1511, dimana Malaka saat itu diperkirakan memiliki banyak kekayaan berupa rempah-rempah.<br />
- Di bawah pimpinan Francisco Serro sampai di Maluku pada tahun 1512 tepatnya di ternate setelah sebelumnya singgah terlebih dahulu di Gresik dan Banda.<br />
- Portugis mampu menguasai Maluku dikarenakan jasanya membantu Ternate mengalahkan Tidore.<br />
- Untuk membantu Ternate tersebut Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng pertahanan (1522) yang awalnya digunkan untuk menahan serangan Tidore tetapi selanjutnya dikuasai oleh Portugis.<br />
- Selain itu Portugis berhasil mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku (Ternate) sebagai upah usahanya mengalahkan Tidore. Karena monopoli tersebut maka perdagangan rempah-rempah di Ternate hanya boleh dilakukan oleh Portugis.<br />
- Setelah mengetahui betapa merugikannya monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis tersebut maka Ternate mulai menolak kedatangan Portugis yang selanjutnya.<br />
- Selain itu Portugis selama di Maluku berusaha menyebarkan agama Kristen sementara itu penduduk Ternate saat itu beragama Islam. Perilaku Portugis selama berada di Maluku pun dinilai tidak sopan.<br />
- Portugis akhirnya berusaha mencari daerah lain yaitu di Sumatera dan di Jawa meskipun di Sumatera dia berusaha menguasai cengkeh dan lada tetapi kurang berhasil sebab Aceh sangat kuat dalam perdaganagn lada.<br />
- Portugis di Indonesia dari tahun 1511 sampai 1641<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
2. VOC<br />
o VOC dibentuk pada Maret 1602 karena adanya persaingan dagang antara sesama kongsi dagang Belanda. Tujuan dibentuk VOC untuk mengatasi persaingan antara para pedagang Belanda. Hal ini disebabakan harga rempah-rempah di Eropa semakin tidak terkendali. VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) merupakan Perserikatan Maskapai Hindia Timur.<br />
o VOC mempunyai hak-hak istimewa yang diberikan oleh Parlemen Belanda disebut hak Oktrooi. Selain memiliki hak istimewa, VOC juga memiliki beberapa tanggung jawab kepada Pemerintah Belanda, tanggung jawab tersebut ad;<br />
- VOC juga mempunyai kewajiban khusus terhadap pemerintah Belanda. <br />
- VOC wajib melaporkan hasil keuntungan dagangnya kepada Parlemen Belanda.<br />
- VOC juga wajib membantu pemerintah Belanda dalam menghadapi berbagai perangan.<br />
o Pusat kegiatan perdagangan VOC ada di Ambon.<br />
o Jan Pieterzoon Coen membantu Pangeran Jayakarta dalam serangan terhadap Kerajaan Banten dan kerajan Banten berhasil dikalahkan. Jan Pieterzoon Coen kemudian membangun kembali kota Jayakarta dan memberinya nama Batavia. Batavia dijadikan sebagai pusat perdagangan dan kekuasaan Belanda di Indonesia. Sejak saat itu Batavia resmi menjadi markas besar VOC di Indonesia.<br />
o Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran disebabkan :<br />
o Gencarnya persainagn dari bangsa Perancis dan Inggris.<br />
o Korupsi dan pencurian yang dilakukan para pegawai VOC.<br />
o Maraknya perdagangan gelap di jalur monopoli VOC.<br />
o Besarnya aggaran belanja VOC tidak sebanding dengan pemasukkannya.<br />
o Akhirnya VOC dibubarkan pada tahun 1799 dengan segala tanggungjawab VOC diambil alih oleh kerajaan Belanda dengan tujuan agar wilayah Indonesia tetap dalam pengendalian Belanda.<br />
<br />
3. Masa Pemerintahan Kolonial Belanda<br />
- Setelah VOC bubar dan diambil alih oleh Belanda, maka Raja Louis Napoleon Bonaparte menunjuk Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia.<br />
- Herman Willem Daendels berkuasa dari tahun 1808 sampai 1811. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Daendels:<br />
1. Bidang Pertahanan, ia bertugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris yang saat itu sedang berperang melawan Perancis.<br />
2. Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang Indonesia.<br />
3. Membangun benteng-benteng militer, pabrik senjata, dan rumah sakit militer.<br />
4. Membangun jalan utama yang yang menghubungkan kota-kota sepanjang pantai utara Jawa. Jalan tersebut membentang dari Anyer di Jawa Barat hingga Panarukan di Jawa Timur.<br />
5. Pembangunan Pelabuhan di Banten, Merak, dan Surabaya, serta membuat perahu-perahu untuk keperluan pemerintahannya.<br />
6. Daendels berusaha untuk menanamkan kekuasaannya di kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia, dan berusaha untuk mengubah tata cara lama dalam tradisi kerajaan-kerajaan Indonesia.<br />
7. Menjual tanah rakyat kepada pengusaha swasta asing dari Belanda, Arab, dan Cina.<br />
- Pelaksanaan kebijakan tersebut dilakukan dengan sistem kerja paksa yang disebut Kerja Rodi. Rakyat harus bekerja keras membangun saran umum tersebut tanpa mendapat upah. Ribuan rakyat meninggal saat mengerjakan pembuatan jalan raya tersebut.<br />
- Tindakan Daendels tersebut menimbulkan konflik dengan para penguasa lokal Indonesia. Tindakan otoriter Daendels tersebut membuat Raja Louis Napoleon Bonaparte memanggil kembali Daendels ke Belanda dan diganti oleh Gubernur Jenderal Jansens.<br />
<br />
Pertanyaan :<br />
1. Akibat revolusi Industri dibidang sosial bagi Inggris adalah menimbulkan pusat-pusat industri (kota industri). Seperti Manchester, Liverpool, Birmingham dan Lancaster. Akhirnya menimbulkan keinginan para petani meninggalkan lahan pertaniannya ke pusat industri menjadi buruh pabrik.<br />
<br />
2. Kebijakan pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia yang menyebabkan timbulnya kelompok migran perkebunan adalah Tanam Paksa.<br />
<br />
3. Dampak negatif diberlakukannya sistem Cultur Procenten pada masa tanam paksa berlangsung adalah :<br />
Cultur Procenten merupakan komisi yang diberikan kepada petugas tanam paksa apabila menyerahkan hasil tanam paksa melebihi ketentuan, petugas tanam paksa ini berasal dari penguasa lokal setempat, Oleh karena itu mereka terdorong untuk selalu meningkatkan hasil tanam paksa tanpa melihat penderitaan dan kesengsaraan yang terjadi pada rakyat Hindia Timur. <br />
<br />
4. Latar belakang dibentuknya kongsi dagang VOC adalah <br />
VOC dibentuk pada Maret 1602 karena adanya persaingan dagang antara sesama kongsi dagang Belanda. Tujuan dibentuk VOC untuk mengatasi persaingan antara para pedagang Belanda. <br />
<br />
5. Tujuan Belanda menjalankan pelayaran Hongi adalah :<br />
Pelayaran dengan perahu Kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC di Maluku.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
4. Fase ke II Pemerintahan Belanda di Hindia Timur <br />
- Belanda menguasai kembali Indonesia setelah berhasil mengalahkan Inggris dengan adanya Konvensi London tahun 1814. Pemerintahan kolonial Belanda dipegang oleh: <br />
a. Komisaris Jendral (1816-1819) yang terdiri Elout, Buyskes, dan Van der Capellen. <br />
b. Van der Capellen (1819-1826) <br />
- Dalam masa pemerintahannya dia berusaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal tersebut bertujuan untuk membayar hutang Belanda yang cukup besar selama perang. <br />
- Kebijakannya : menyewakan tanah kepada pengusaha-pengusaha Eropa. <br />
c. Du Bus De Gisignnes (1826-1830) <br />
d. Van den Bosh (1830-1870) <br />
- Mengambil kebijakan Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Sistem dimana setiap petani di Jawa wajib menanam tanaman perdagangan ekspor yang laku dipasaran Eropa/dunia. Oleh karena itu, rakyat dikenakan pajak in natura. <br />
- Ketentuan pokok sistem tanam paksa: <br />
1. Persetujuan menyerahkan sebagian tanah yaitu seperlima dari tanah pertanian milik penduduk. <br />
2. Waktu untuk bekerja tanam paksa tidak melebihi waktu untuk pekerjaan menanam padi. <br />
3. Bebas pajak tanah <br />
4. Kelebihan atau keuntungan diarahkan atau diberikan kepada rakyat <br />
5. Jika terjadi kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah. <br />
6. Kerja paksa dilakukan dibawah pengawasan kepala desa <br />
7. Bagi rakyat yang tidak punya tanah, wajib bekerja 66 hari. <br />
- Pada pelaksanaannya ternyata tidak seindah ketentuan tersebut, pada pelaksanaannya selalu sangat membebankan rakyat. Tetapi rakyat Jawa terlalu patuh terhadap kebijakan tersebut sehingga tidak ada perlawanan dari rakyat. <br />
<br />
Pembagian Jenis Tanaman yang ditanam saat Tanam Paksa : <br />
- Jenis tanam paksa : Gula, Nila (indigo), teh, tembakau, kayu manis, kapas, kopi. <br />
- Tanaman Musiman: Gula, Nila, Tembakau. <br />
- Tanaman Tahuanan : Lada, Kopi, Karet, Teh, Kelapa Sawit. <br />
- Rakyat Indonesia wajib menanam tanaman-tanaman tersebut dimana selanjutnya hasilnya diserahkan pada Belanda. Pemerintah Belanda mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari sistem tanam paksa tersebut sehingga hutang-hutang Belanda dapat dilunasi bahkan semua masalah keungan Belanda dapat diatasi. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Tanam Paksa dihapuskan karena : <br />
a. Beban rakyat yang semakin besar sebab rakyat selain dibebankan kewajiban menanam tanaman ekspor, rakyat masih harus bekerja rodi untuk pemerintah membangun sarana-prasarana umum, selain itu rakyat juga dibebankan kewajiban membayar pajak. <br />
b. Timbulnya bahaya kelaparan, disebabakan karena daya tahan rakyat dalam menghadapi bencana terlalu kecil sehingga ketika musim kemarau tiba mereka tidak mampu mengatasinya. Bencana kelaparan tersebut menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di Pulau Jawa. Sebagai contoh;<br />
- Di demak penduduknya berkurang dari 336.000 jiwa menjadi 120.000 jiwa. <br />
- Di Grobogan, penduduknya berkurang dari 89.500 jiwa menjadi 9.000 jiwa. <br />
c. Bencana tersebut sebagai titik balik atau merupakan batas kemampuan eksploitasi para petani di Jawa dengan diterapkannya sistem tanam paksa. <br />
d. Keadaan sebenarnya di Jawa tersebut diketahui oleh orang-orang Belanda di negara Belanda sehingga mereka melakukan penentangan seperti Vitalis, Baron van Hoevell, Multatuli (Douwes Dekker), Frans van de Pute. <br />
e. Usaha penghapusan tanam paksa sudah dilakukan sejak tahun 1860 dengan penghapusan tanaman lada sampai 1870 secara resmi tanam paksa dihapuskan di Indonesia namun tanam paksa kopi baru dapat dihapuskan setelah 1917 dan tanam paksa benar-benar terhapus di Indonesia pada 1920. <br />
<br />
3. Inggris <br />
- Raffles berkuasa dari tahun 1811-1814 setelah pada tahun 1811, Inggris menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda di Jawa. Hal ini berhasil membuat Belanda menyerah tanpa syarat dan memberikan wilayah kekuasaan kepada pemerintah Inggris. <br />
- Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili oleh Maskapai Hindia Timur (The East India Company) disingkat EIC yang berpusat di Calcutta, India. EIC mendapat hak Oktrooi dari Ratu Elizabeth I. Saat Gubernur Jenderal Lord Minto menjadi pemimpin EIC, dia mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. <br />
- Selama Raffles berkuasa ia menerapkan berbagai kebijakan diantaranya: <br />
1. Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah Karisedenan. Tujuannya untuk mempermudah pengaturan dan pengawasan terhadap Pulau Jawa. <br />
2. Membentuk sistem pemerintahan dan pengadilan dengan merujuk kepada sistem di Inggris. <br />
3. Mengeruk keuntungan sebesar-besarnya bagi kemakmuran Inggris dengan menerapkan sistem pemiliki atas tanah dan memberlakukan sewa tanah (Stelsel Tanah).<br />
<br />
- Karena tindakan-tindakan Raffles selama berkuasa kurang memperhatikan kekuasaan pemerintah lokal maka dia mendapat pertentangan dari para penguasa lokal di Indonesia. <br />
- Selama di Indonesia berhasil menulis buku yang berjudul History of Java berisi sejarah budaya indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama bunga bangkai di Bengkulu “Rafflesia Arnoldi” <br />
- Kekuasaan Raffles berakhir pada 1814 setelah terjadi Konvensi London antara Inggris dan Belanda. Isinya “Inggris harus mengembalikan semua wilayah jajahan Belanda yang telah dikuasainya. <br />
- Inggris menyerahkan kekuasaan pada Belanda tahun 1816. <br />
<br />
Kondisi Masyarakat Indonesia pada masa Kolonial :<br />
1. Bidang Politik<br />
- Struktur Birokrasi; lihat slide hal 7-8.<br />
- Sistem Pemerintahan<br />
Dalam masa pemerintahan Kolonial Belanda menjadikan Jawa sebagai pusat pemerintahan dan membaginya menjadi kesatuan wilayah yang disebut Perfectuure. <br />
- Sistem Hukum<br />
dalam masa pemerintahan Kolonial yang digunakan ad, hukum barat menggantikan hukum adat tradisional. <br />
2. Bidang Ekonomi<br />
Pemerintahan Belanda menetapkan kebijakan ekonomi pintu terbuka pada tahun 1870. Pada masa ini dimulailah era komersialisasi, moneterisasi, dan industrialisasi. Dan ini memberi kesempatan kepada pengusaha swasta Belanda untuk menanamkan modalnya di Indonesia. <br />
3. Bidang Sosial<br />
- Mobilitas Sosial<br />
- Stratifikasi Sosial<br />
- Demografi dan Mobilitas Penduduk<br />
- Kedudukan dan Peran Perempuan <br />
4. Bidang Budaya<br />
- Pengaruh Westernisasi<br />
- Perkembangan pendidikan<br />
5. Bidang Ideologi dan Agamaadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-20839251158393548822012-01-19T18:31:00.000-08:002012-01-19T18:31:55.171-08:00Pengertian dan Macam-macam KelompokPengertian dan Macam-macam Kelompok<br />
Kali ini kita akan membahas tentang Pengertian dan Macam-macam Kelompok, salah satu materi sosiologi untuk SMA atau IPS untuk tingkat SMK. <br />
<br />
1. Pengertian kelompok<br />
<br />
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan antropologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut sebagai kelompok.<br />
<br />
Robert Biersted menyebut adanya tiga kriteria kelompok, yaitu: (1) ada atau tidaknya organisasi, (2) ada atau tidaknya hubungan sosial di antara warga kelompok, dan (3) ada atau tidaknya kesadaran jenis di antara orang-orang yang ada dalam kelompok dimaksud.<br />
<br />
Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal beberapa jenis atau macam kelompok, yaitu: (1) asosiasi, (2) kelompok sosial, (3) kelompok kemasyarakatan, dan (4) kelompok statistik.<br />
<br />
Keterangan:<br />
<br />
a. Asosiasi<br />
<br />
Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi.<br />
<br />
b. Kelompok sosial (Social Groups)<br />
<br />
Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hubungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut sebagai kelompok sosial.<br />
<br />
c. kelompok kemasyarakatan (Societal Groups)<br />
<br />
Kelompok kemasyarakatan merupakan kelompok yang berisi orang-orang yang memiliki kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara orang-orang tersebut maupun organisasi, disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (societal groups).<br />
<br />
Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.<br />
<br />
d. Kelompok statistik<br />
<br />
Bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted.<br />
<br />
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis.<br />
<br />
Perbandingan antara kelompok dan perkumpulan sosial (asosiasi)<br />
<br />
Perbedaan antara kelompok dengan asosiasi (perkumpulan) secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.<br />
<br />
Kelompok Sosial<br />
<br />
<br />
Perkumpulan (asosiasi)<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 398px;"><tbody>
<tr><td width="288"><div style="text-align: center;"><span style="color: blue;"><strong>Kelompok Sosial</strong></span></div></td> <td width="288"> <div style="text-align: center;"><span style="color: blue;"><strong>Perkumpulan (asosiasi)</strong></span></div><span style="color: blue;"><strong><br />
</strong></span></td> </tr>
<tr> <td width="288">Kelompok primer</td> <td width="288">Perkumpulan sekunder</td> </tr>
<tr> <td width="288">Gemainschaft</td> <td width="288">Gesellschaft</td> </tr>
<tr> <td width="288">Hubungan familistik</td> <td width="288">Hubungan kontraktual</td> </tr>
<tr> <td width="288">Dasar organisasi adat</td> <td width="288">Dasar organisasi buatan</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: left;" width="288">Pimpinan berdasarkan kewibawaan/charisma</td> <td style="text-align: left;" width="288">Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum</td> </tr>
<tr> <td style="text-align: left;" width="288">Hubungan berasas perorangan</td> <td style="text-align: left;" width="288">Hubungan berasas guna/kepentingan dan anonim</td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
Dengan rumusan lain, Robert M.Z. Lawang mengemukakan bahwa organisasi formal (asosiasi) merupakan kelompok dengan ciri-ciri sebagai berikut.<br />
<br />
a. bersifat persistent (tetap/terus menerus),<br />
<br />
b. memiliki identitas kolektif yang tegas,<br />
<br />
c. memiliki daftar anggota yang rinci,<br />
<br />
d. memiliki program kegiatan yang terus menerus, dan<br />
<br />
e. memiliki prosedur keanggotaan.<br />
<br />
2. Berbagai macam kelompok/asosiasi dalam masyarakat<br />
<br />
a. In group-Out group<br />
<br />
Ingroup (kelompok dalam) merupakan kelompok sosial di mana di antara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Misalnya: kliq. Outgroup (kelompok luar) ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih. Klasifikasi kelompok demikian dikemukakan oleh W.G. Sumner (1940).<br />
<br />
b. Kelompok Primer dan sekunder<br />
<br />
Klasifikasi ini dikemukakan oleh C.H. Colley (1909). Kelompok primer dan sekunder dibedakan berdasarkan ada tidaknya ciri saling mengenal atau kerjasama yang erat dan bersifat personal di antara anggota-anggotanya. Kelompok dengan ciri demikian disebut kelompok primer, dan yang tidak disebut kelompok sekunder.<br />
<br />
c. Gemainschaft dan Gesselschaft<br />
<br />
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies (1967). Gemainschaft (paguyuban) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri : (1) intim, (2) privat, dan (3) eksklusif. Misalnya keluarga.<br />
<br />
Menurut Tonnies, ada tiga tipe gemainschaft, yaitu: (1) gemainschaft by blood, contohnya keluarga atau kelompok kekerabatan (klen), (2) gemainschaft of place, misalnya orang-orang se-RT/RW, (3) gemainschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang memiliki jiwa atau ideology yang sama, sehingga meskipun bertempat kediaman yang saling berjauhan dan tidak memiliki kesamaan keturunan/keluarga tetapi tetap memiliki hubungan yang erat, intim, kekal dan dalam. Misalnya: kelompok keagamaan (umat), sekte, kelompok kebatinan, dan sebagainya.<br />
<br />
Sedangkan Gesselschaft (patembayan) adalah suatu bentuk kehidupan bersama yang didasarkan pada ikatan lahir dan bersifat kontraktual. Contohnya: Sebuah Perusaahaan atau organisasi buruh.<br />
<br />
d. Kelompok Formal dan Informal<br />
<br />
Klasifikasi ini dikemukakan oleh van Doorn dan Lammers (1964). Kelompok formal merupakan kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan. Di dalam kelompok formal terdapat pembatasan yang tegas mengenai hak-hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab anggota-anggota kelompok sesuai dengan statusnya masing-masing, baik fungsional maupun struktural.<br />
<br />
Kelompok informal merupakan kelompok yang dibangun berdasarkan hubungan-hubungan yang bersifat personal dan tidak ditentukan oleh aturan-atuan yang resmi.<br />
<br />
e. Kelompok organik dan mekanik<br />
<br />
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Emmile Durkheim didasarkan pada ada tidaknya pembagian kerja dalam kelompok. Di dalam kelompok organik terdapat pembagian kerja yang rinci dan tegas di antara anggota-anggotanya, sedangkan pada kelompok mekanik tidak terdapat pembagian kerja. Ada tidaknya pembagian kerja ini menimbulkan pula sifat solidaritas antar-anggota yang berbeda. Pada kelompok organik terdapat solidaritas organik, dan dalam kelompok mekanik terdapat solidaritas mekanik.<br />
<br />
f. Membership dan reference group<br />
<br />
Klasifikasi ini dikemukakan oleh Robert K. Merton. Membership Group merupakan kelompok dengan anggota-anggota yang tercatat secara fisik sebagai anggota. Sedangkan reference group merupakan kelompok acuan, maksudnya orang menjadikan kelompok yang bersangkutan sebagai acuan bertindak dan berperilaku, walaupun secara fisik ia tidak tercatat sebagai anggota.<br />
<br />
g. Kelompok-kelompok semu dan tidak teratur<br />
<br />
1) kerumunan<br />
<br />
Kerumunan ialah sekumpulan orang yang tidak terorganisir dan bersifat sementara. Suatu kerumumnan dapat memiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki struktur dan pembagian kerja. Identitas seseorang akan tenggelam apabila berada dalam sebuah kerumunan.<br />
<br />
Tipe-tipe kerumunan<br />
<br />
a) Khalayak penonton (pendengar formal/formal audience)<br />
<br />
Kerumunan demikian mempunyai perhatian dan tujuan yang sama, misalnya penonton bioskop, pengunjung khotbah agama, dsb.<br />
<br />
b) Kelompok ekspresif yang direncanakan (planned expressive group)<br />
<br />
Kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang mempunyai tujuan sama tetapi pusat perhatiannya berbeda-beda, misalnya kerumunan orang-orang yang berpesta<br />
<br />
c) Kumpulan orang yang kurang menyenangkan (inconvinent aggregations)<br />
<br />
Dalam kerumunan semacam ini kehadiran orang lain merupakan halangan bagi seseorang dalam mencapai tujuan. Misalnya: antre tiket, kerumunan penumpang bus, dst.<br />
<br />
d) Kumpulan orang-orang yang panik (panic crowd)<br />
<br />
Ialah kerumunan yang terdiri atas orang-orang yang menghindari bencana/ancaman. Misalnya pengungsi<br />
<br />
e) Kerumunan penonton (spectator crowd)<br />
<br />
Yaitu kerumunan orang-orang yang ingin melihat sesuatu atau peristiwa tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan formal audience, tetapi tidak terencana<br />
<br />
f) Lawless crowd<br />
<br />
Yaitu kerumunan orang-orang yang berlawanan dengan hukum, misalnya: acting mobs, yakni kerumunan orang-orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik. Contoh lain: immoral crowd, seperti formal audience, tetapi bersifat menyimpang.<br />
<br />
2) publik (massa)<br />
<br />
Seringkali disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Publik semacam dengan kelompok hanya tidak menjadi kesatuan, hubungan sosial terjadi secara tidak langsung, melainkan melalui alat-alat komunikasi massa, seperti: media massa cetak, elektronik, termasuk pembicaraan berantai, desas-desus, dan sebagainya.<br />
<br />
<a href="http://erwientriyasa.blogspot.com/" target="_blank">sumber </a>adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-28758038879853896782012-01-19T18:19:00.000-08:002012-01-19T18:19:29.156-08:00Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Multikultural<div style="text-align: justify;">Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Multikultural</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya apa sih pengertian Masyarakat Multikultural ? Apa pula ciri-ciri yang dimiliki masyarakat multikultural ? Sebagaimana telah banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural yang tertentu. Terdapat istilah-istilah yang lebih khusus yang digunakan untuk menyebut pengumpulan manusia dengan karakteristik tertentu. Misalnya yang menekankan bahwa interaksi yang kontinyu itu berlangsung dalam batas-batas wilayah geografik tertentu, sehingga orang-orang dalam batas wilayah itu saling berinteraksi secara lebih intensif daripada dengan orang-orang yang berada di luar batas itu. Pengelompokan yang demikian ini disebut komunitas, atau masyarakat setempat. Misalnya masyarakat desa atau masyarakat kota. Juga dapat dalam lingkup ruang geografik yang lebih kecil, misalnya Rukun Tetangga, Rukun Kampung, dusun, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk wilayah sosial, dapat berupa kelas atau kelompok sosial tertentu. Misalnya untuk yang berjenjang dapat berupa kelas atas, kelas menengah, atau kelas bawah, sedangkan yang tidak berjenjang dapat juga kelompok kiri, kanan, atau tengah, berbagai kelompok profesi, atau sebagaimana diungkapkan Geertz, ada kelompok santri, priyayi, atau abangan. Untuk kategori wilayah kebudayaan, dapat berupaka sukubangsa atau kelompok-kelompok agama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Demikianlah, sehingga –sekali lagi– masyarakat merupakan penyebutan yang paling umum dan general untuk sebuah pengumpulan manusia pada suatu wilayah.</div><div style="text-align: justify;">Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural? Masyarakat jenis ini kadang disebut sebagai masyarakat majemuk atau plural society.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Istilah plural society, pertama kali digunakan oleh JS Furnival untuk menyebut masyarakat masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih tertib sosial, komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural, ekonomi dan politik terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, atau dengan kata lain merupakan suatu masyarakat di mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggotanya kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Istilah plural atau majemuk sebenarnya berbeda dengan pengertian heterogen. Majemuk atau plural itu merupakan lawan dari kata singular atau tunggal. Sehingga, masyarakat plural itu bukan masyarakat yang tunggal. Masyarakat tunggal merupakan masyarakat yang mendukung satu sistem kebudayaan yang sama, sedangkan pada masyarakat plural, di dalamnya terdapat lebih dari satu kelompok baik etnik maupun sosial yang menganut sistem kebudayaan (subkultur) berbeda satu dengan yang lain. Sebuah masyarakat kota, mungkin tepat disebut sebagai masyarakat heterogen, sepanjang meskipun mereka berasal dari latar belakang SARA (sukubangsa, agama, ras, atau pun aliran/golongan-golongan) yang berbeda, tetapi mereka tidak mengelompok berdasarkan SARA tersebut. Heterogen lawan dari kondisi yang disebut homogen. Disebut homogen kalau anggota masyarakat berasal dari SARA yang secara relatif sama. Disebut heterogen kalau berasal dari SARA yang saling berbeda, namun –sekali lagi– mereka tidak mengelompok (tersegmentasi) berdasarkan SARA tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya, suatu masyarakat disebut multikultural, majemuk, atau plural apabila para anggota-anggotanya berasal dari SARA yang saling berbeda, dan SARA tersebut menjadi dasar pengelompokan para anggota masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdiri atas dua atau lebih kelompok etnis maupun sosial yang didasarkan pada SARA yang pada umumnya bersifat primordial, dan masing-masing mengembangkan subkultur tertentu. Interaksi antar-kelompok lebih rendah daripada interaksi internal kelompok. Bahkan, di dalam banyak masyarakat majemuk, struktur sosial yang ada sering bersifat konsolidatif, sehingga proses menuju integrasi sosialnya terhambat.</div><div style="text-align: justify;">Agar lebih jelas, berikut dikemukakan ciri masyarakat multikultural menurut van Den Berghe.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda</div><div style="text-align: justify;">2. Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang nonkomplemen</div><div style="text-align: justify;">3. Kurang dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai dasar</div><div style="text-align: justify;">4. Relatif sering mengalami konflik</div><div style="text-align: justify;">5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan, dan/atau</div><div style="text-align: justify;">6. Ketergantungan ekonomi, dan/atau</div><div style="text-align: justify;">7. Dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Konfigirasi masyarakat multikultural.</div><div style="text-align: justify;">Furnival mengemukakan bahwa apabila dilihat dari konfigurasi etnis atau kelompok yang menjadi unsurnya, paling tidak terdapat empat macam masyarakat majemuk, yaitu: (1) masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, (2) masyarakat majemuk dengan maioritas dominan, (3) masyarakat majemuk dengan minirotas dominan, dan (4) masyarakat majemuk dengan konfigurasi fragmental.</div><div style="text-align: justify;">1. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi kompetisi seimbang</div><div style="text-align: justify;">Di antara kelompok-kelompok yang ada, masing-masing mempunyai kekuatan kompetisi yang seimbang, tidak ada satupun kelompok yang dapat menguasai yang lain. Integrasi sosial sebagai sebuah masyarakat besar tidak mudah terjadi, kecuali kalau ada di antara kelompok-kelompok tersebut yang berhasil membangun koalisi lintas kelompok, misalnya lintas etnik yang membentuknya.</div><div style="text-align: justify;">2. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi maioritas dominan</div><div style="text-align: justify;">Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok besar dan berkuasa.</div><div style="text-align: justify;">3. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi minoritas dominan</div><div style="text-align: justify;">Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok yang kecil tetapi berkuasa</div><div style="text-align: justify;">4. Masyarakat majemuk dengan konfigurasi fragmental</div><div style="text-align: justify;">Terdiri atas kelompok-kelompok kecil yang satu dengan yang lain saling terpisah dan sangat terbatas interaksi dan komunikasinya. Sama dengan konfigurasi kompetisi seimbang, masyarakat majemuk jenis ini pun integrasi sosial hanya dapat dicapai apabila terjadi koalisi lintas etnis.</div><div style="text-align: justify;">Menurut Anda, sebagai sebuah masyarakat majemuk, masyarakat Indonesia memiliki konfigurasi yang mana?</div><div style="text-align: justify;">Faktor-faktor peyebab kemajemukan</div><div style="text-align: justify;">Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya masyarakat Indonesia bersifat majemuk. Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan masyarakat, adalah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Bentuk wilayah yang berupa kepulauan. Kondisi ini mengakibatkan, meskipun berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di pulau-pulau yang saling berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan mengembangkan kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami kemajemukan ethnik atau sukubangsa.</div><div style="text-align: justify;">2. Letak wilayah yang strategis, di antara dua benua dan dua samudera, kondisi ini mengakibatkan Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa pengaruh unsur kebudayaan, antara lain –yang paling menonjol– adalah agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia. Lima agama besar yang dimaksud adalah (1) Hindu (pengaaruh India), (2) Budha (pengaruh bangsa-bangsa Asia), (3) Katholik (pengaruh kedatangan bangsa portugis), (4) Kristen (pengaruh kedatangan bangsa Belanda), dan (5) Islam (pengaruh masuknya pedagang-pedagang dari Timur Tengah).</div><div style="text-align: justify;">3. Variasi iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat, misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang dipengaruhi vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur, antara lain cara hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Majemuk</div><div style="text-align: justify;">1. Struktur sosial yang terinterseksi (intersected social structure)</div><div style="text-align: justify;">Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang sukubangsa, agama, ras, dan aliran.</div><div style="text-align: justify;">Dalam bentuk struktur sosial yang demikian keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang-menyilang (cross-cutting affiliation dan cross-cutting loyalities).</div><div style="text-align: justify;">Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multicultural.</div><div style="text-align: justify;">2. Struktur sosial yang terkonsolidasi (consolidated social structure)</div><div style="text-align: justify;">Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok sosial yang ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang sukubangsa, agama, ras, atau aliran yang sama.</div><div style="text-align: justify;">Sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilahan struktur sosial. Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang Islam. Partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan orang Kristen, dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;">Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multicultural, karena akan terjadi pertajaman prasangka antar-kelompok.</div><div style="text-align: justify;">Struktur sosial terpilah dengan parameter yang tumpang tindih, pemilahan berdasarkan sukubangsa tumpang tindih dengan pemilahan berdasrkan agama, ras, aliran, atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya.</div><div style="text-align: justify;">Perilaku dalam masyarakat multikultural</div><div style="text-align: justify;">Dalam kehidupan masyarakat multikultural, sering tidak dapat dihindari berkembangnya faham-faham atau cara hidup yang didasarkan pada ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">* Ethnosentrisme merupakan faham atau sikap menilai kebudayaan sukubangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di sukubangsa kelompok/masyarakat sendiri</div><div style="text-align: justify;">* Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa (memberi prioritas) orang-orang yang latarbelakag sukubangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.</div><div style="text-align: justify;">* Kronisme: memprioritaskan teman. Nepotisme = memprioritaskan anggota keluarga.</div><div style="text-align: justify;">* Politik aliran merupakan kehidupan perpolitikan yang didasarkan pada faktor-faktor primordial (SARA)</div><div style="text-align: justify;">* Prasangka dan stereotipe ras/etnis adalah penilaian suatu ras/etnis berdasarkan pendapat orang banyak yang belum pernah dibuktikan tetapi dianggap benar</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Proses integrasi dalam masyarakat multikultual</div><div style="text-align: justify;">Integrasi sosial tidak hanya sebuah ungkapan normatif, melainkan juga telah lama menjadi persoalan akademik.</div><div style="text-align: justify;">Secara sosiologis, terdapat dua pendekatan:</div><div style="text-align: justify;">1) konsensus yang lebih menekankan pada dimensi budaya (teori struktural fungsional), dan</div><div style="text-align: justify;">2) konflik yang lebih menekankan dimensi struktural (teori struktural konflik).</div><div style="text-align: justify;">Menurut pendekatan konsensus integrasi dapat dicapai melalui suatu kesepakatan tentang nilai dasar (common platform); sedangkan menurut pendekatan konflik, integrasi hanya dapat dicapai melalui dominasi satu kelompok atas lainnya.</div><div style="text-align: justify;">Integrasi sosial dalam masyarakat majemuk dipengaruhi oleh beberapa ha, misalnya: (1) struktur sosialnya, apakah interseksi atau konsolidasi, (2) faham atau ideologi, yang berkembang dalam masyarakat apakah ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan lain-lain, ataukah faham relativisme kebudayaan, (3) apakah dapat berlangsung koalisi, (4) apakah dapat membangun konsensus tentang nilai dasar, (5) apakah berlangsung proses-proses menuju akulturasi budaya majemuk, dan (6) adakah kelompok dominan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Struktur sosial yang bersifat intersected, berkembangnya faham relativisme kebudayaan, koalisi lintas-etnis, konsensus tentang nilai dasar, akulturasi budaya majemuk, dan adanya kelompok dominan merupakan faktor-faktor yang mendorong berlangsungnya integrasi sosial dalam masyarakat majemuk.</div><div style="text-align: justify;">Multikulturalisme dalam masyarakat multikultural</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Multikulruralisme pada dasarnya merupakan cara pandang yang mengakui dan menerima adanya perbedaan-perbedaan cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak dalam masyarakat yang bersumber dari adanya latar belakang sukubangsa, agama, ras, atau aliran yang berbeda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Multikulturalisme lahir karena adanya kesadaran bahwa di masa lalu hubungan di antara warga masyarakat dalam majemuk lebih conderung didasarkan pada primordialisme, ethnosentrisme dan aliran. Sehingga di dalam masyarakat majemuk terdapat potensi konflik di antara kelompok-kelompok atau golongan-golongan sosial yang ada. Hubungan yang demikian menimbulkan masalah dalam proses integrasi sosial dalam masyarakat majemuk. Lahirlah faham multikulturalisme yang lebih didasarkan pada pandangan tentang relativisme kebudayaan. Bahwa pada dasarnya setiap kelompok atau golongan sosial, baik itu sukubangsa, agama, ras, ataupun aliran memiliki ukuran-ukuran dan nilai-nilainya sendiri tentang suatu hal, meskipun tidak tertutup kemungkinan ditemukakannya common platform atau kesamaan di antara kelompok atau golongan-golongan yang saling berbeda itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">sumber informasi : <a href="http://erwientriyasa.blogspot.com/">erwientriyasa.blogspot.com</a></div>adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-28097915800706560072012-01-19T17:59:00.000-08:002012-01-19T17:59:17.329-08:00Manusia Purba di IndonesiaPenelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :<br />
<br />
1. Eugena Dobois,<br />
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.<br />
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo <br />
Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)<br />
• Fosil lain yang ditemukan adalah :<br />
1. Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.<br />
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto<br />
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo<br />
<br />
2. G.H.R Von Koeningswald<br />
<br />
Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.<br />
3. Penemuan lain tentang manusia Purba :<br />
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).<br />
4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.<br />
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :<br />
• Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.<br />
• Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.<br />
• Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.<br />
• Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.<br />
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :<br />
1. Meganthropus<br />
2. Pithecanthropus<br />
3. Homo<br />
Jenis manusia Purba Pithecanthropus<br />
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia :<br />
1. Ciri Meganthropus :<br />
• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu<br />
• Badannya tegak<br />
• Hidup mengumpulkan makanan<br />
• Makanannya tumbuhan<br />
• Rahangnya kuat<br />
<br />
Meganthropus paleojavanicus Adalah manusia purba tertua di jawa. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran (Surakarta), yaitu rahang bawah dan atas. Hal serupa juga ditemukan dengan Marks tahun 1952 berupa rahang bawah. Cirri-ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. M.paleojavanicus hidup 2jt-1jt tahun yang lalu. Cirri lainnya memiliki tulang pipi yang tebal, bertubuh tegak dan memiliki tonjolan kening yang menonjol.<br />
Fosil "Meganthropus Paleojavanicus" ditemukan oleh Von Koeningswald di Sangiran, Lembah Bengawan Solo pd tahun 1936-1941.<br />
Fosil ini berasal dr lapisan Pleistosen Bawah.<br />
<br />
2. Ciri Pithecanthropus :<br />
<br />
Manusia purba Pithecanthropus erectus<br />
Manusia Jawa adalah salah satu jenis Homo erectus yang pertama kali ditemukan. Awalnya, manusia ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus erectus oleh Eugène Dubois, orang yang berhasil menemukan fosilnya di Trinil pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdasarkan<br />
Sejarah<br />
<br />
Pada tahun 1890, Eugène Dubois tidak berhasil mengumpulkan fosil Pithecanthropus secara utuh melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas dan tiga giginya saja. Dan sampai saat ini, belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang tersebut berasal dari spesies yang sama.[1] Sebuah laporan berisi 342 halaman ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas penemuan tersebut. Meskipun demikian manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat ini. Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah, sekitar 18km ke Utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak pula penemuan-penemuan lain di situs sangiran ini<br />
<br />
Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley, Kenya, temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini adalah Homo erectus yang hidup di Afrika (dikenal pula dengan nama Homo ergaster)<br />
<br />
• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu<br />
Hidup berkelompok<br />
Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol<br />
Mengumpulkan makanan dan berburu<br />
• Makanannya daging dan tumbuhan<br />
• Tinggi: 165- 180<br />
• Badan tegap, tidak setegap Meganthropus<br />
• Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus<br />
• Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis<br />
• Tidak berdagu<br />
• Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan<br />
<br />
<br />
3. Ciri jenis Homo :<br />
• Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu<br />
• Muka dan hidung lebar<br />
• Dahi masih menonjol<br />
• Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya<br />
<br />
Homo artinya manusia. Jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan dengan yang lainnya. Penemuan fosil jenis Homo diawali pada tahun 1889, ketika Von Rietschoten menemukan beberapa bagian dari tengkorak dan rangka manusia di daerah dekat Tulungagung,Jawa Timur. Temuan tersebut selanjutnya diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois dan menamainya Homo Wajakensis termasuk ras asli Australia.<br />
<br />
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA<br />
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :<br />
• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual<br />
• Bentuk budaya yang bersifat Material<br />
i. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :<br />
• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris<br />
• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.<br />
ii. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :<br />
• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan<br />
• Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan<br />
iii. Sistem bercocok tanam/pertanian<br />
• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam<br />
• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah<br />
• Sistem huma untuk menanam padi<br />
• Belum dikenal sistem pemupukan<br />
<br />
iv. Pelayaran<br />
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)<br />
<br />
v. Bahasa<br />
• Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.<br />
• Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.<br />
<br />
jenis fosil manusia purba Indonesia:<br />
01. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran).<br />
02. Pithecanthropus Robustus (Trinil). <br />
03. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).<br />
04. Pithecanthropus Dubius (Jetis).<br />
05. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).<br />
06. Homo Javanensis (Sambung Macan).<br />
07. Homo Soloensis (Ngandong).<br />
08. Homo Sapiens Archaic.<br />
09. Homo Sapiens Neandertahlman Asia.<br />
10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)<br />
11. Homo Modernman.<br />
<br />
Persebaran Homo Erectus<br />
<br />
1. Homowajekenis, dinamakan demikian karena Fosilnya ditemukan di daerah Wajak-dekat Kota Tulungagung, di lembah Kali Brantas Jawa Timur tahun 1889 oleh E. Dubois.<br />
2. Pithecanthropus erectus, yang artinya Manusia kera yang berjalan tegak, berdasarkan fosil yang di temukan di desa Trinil lembah bengawan solo oleh E. Dubois (1890)<br />
3. Homosoloensis,dinamakan demikian karena fosilnya di temuka dilmbah bengawa solo, Oleh Van Koenigswald tahun 1931-1934.<br />
4. Pithecanthropus Mojokertensis, ditemukan di Mojokerto Jawa Timur pada tahun 1936 oleh Van Koenigwald.<br />
5. Meganthropus Palaenjavanicus,artinya Mausia berukuran raksasa dari jawa di temukan di desa sangiran oleh Van Koenigwald pada tahun 1941.<br />
6. Homo Sapiens,diduga merupaka nnek moyang bangsa indonesia yg berasal dari yunan-daratan cina selatan yg menyebar di kepulauan indonesia tahun 1500 SM. <br />
<br />
Semoga materi tersebut bermanfaat untuk menambah wawasan kita, jangan lupa tinggalkan komentar di <a href="http://ips.web.id">http://ips.web.id</a>adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-24501652880963594902012-01-08T17:52:00.000-08:002012-01-08T17:52:20.071-08:00Download Silabus IPS SMP Berkarakter Kelas 7 sd 9Silakan Download Silabus IPS SMP berkarakter kelas 7 sampai dengan 9. Silabus ini dibuat dalam format word sehingga mudah untuk dimodifikasi, diedit dan sebagainya. Untuk mendownloadnya silakan klik link <a href="http://www.4shared.com/office/lJGJB7aN/Silabus_IPS_SMP__Berkarakter_K.html" target="_blank">di sini</a>adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-13301338497757292392012-01-08T05:14:00.000-08:002012-01-08T05:14:23.304-08:00Pasar Persaingan Monopolistis dan Ciri-cirinyaApa sih yang dimaksud dengan Pasar Persaingan Monopolistik ? Lalu apa bedanya dengan pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli ? Pasar persaingan monopolistiks pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat¬-sifat ia mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat bayak produsen yang men,ghasilkan barangyang berbeda corak (dierenfiated produds). Ciri-ciri selengkapnya pasar persaingan monopolistis adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.<br />
<br />
1. Terdapat Banyak Penjual<br />
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia tidak sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di dalam pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka struktur pasar tersebut sudah dapat dikataka sebagai persaingan monopolistis. Yang penting, tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksiyang terdapat didalam industri/keseluruhan pasar.<br />
<br />
2. Ruangnya Bersifat Berbeda Corak<br />
Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistis dengan pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk membedakan barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Produk suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistiks berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Disamping perbedaan dalam bentuk fisik barang tersebut, terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam pelayanan purna jual, perbedaan cara pembayarannya dan lain-lain. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan tersebut, maka barang yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna(perfect substitute) terhadap barang yag diproduksi oleh perusahaan lain. Barang tersebut hanya merupakan barangpengganti yang dekat(close substitute).<br />
<br />
3.Mempunyai Sedildt Kekuasaan Mempengaruhi Harga<br />
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya relatif kecil kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistiks bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih barang dari sesuatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang yang dihasilkan oleh perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli meskipun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum terjadinya enaikan harga tersebut. Sebaliknya jika perusahaan persaingan monopolistiks tersebut menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua barang yang diproduksinya. Banyak diantara konsumendalam pasar persaingan monopolistiks masih membeli tetap membelibarang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menadi relatif lebih mahal.<br />
<br />
4. Hambatan Masuk kedalam Industri Relatif Mudah. <br />
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kelitan. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di didalam pasar oligopoli dan monopoli. Tetapi unuk masuk kedalam industri/pasar tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal tersebut adalah : Pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Kedua ialah karena perusahaan tersebut harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di pasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.<br />
<br />
5. Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif<br />
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam persaingan monopolistiks. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain, mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan seperti disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak.Hal ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-barga (non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik , dan sebagainya.<br />
<br />
Demikianlah semoga bermanfaat, tetaplah di <a href="http://ips.web.id">www.ips.web.id</a>adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-31941502005079102592012-01-08T05:11:00.000-08:002012-01-08T05:11:41.880-08:00Pasar Oligopoli dan Ciri-cirinyaBahasan utama pada pelajaran kali ini adalah tentang Pasar Oligopoli dan Ciri-cirinya. Sehingga kita dapat membedakannya dengan pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli serta dapat mengidentifikasikan ciri-ciri dari pasar oligopoli.<br />
<br />
Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang hanya terdiri dari sekelompok kecil atau beberapa perusahaan saja yaitu antara 2 – 10 perusahaan. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, dan pasar seperti ini disebut Duopoli Biasanya struktur dari industri dalam pasar oligopoli adalah: terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian<br />
pasar oligopoli misalnya 70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan di samping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain, karena keputusan dan tindakan oleh salah satu daripadanya sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat tersebut menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam mengubah harga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat saling mpengaruhi (mutual interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam pasar oligopoli, yang tidak terdapat dalam bentuk pasar lainnya.<br />
<br />
Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena teknologi sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.<br />
Di samping sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli mempunyai beberapa ciri khas yang lain. Ciri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut.<br />
<br />
1.Produk yang dijual barang standar maupun barang berbeda corak <br />
<br />
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product). Industri pasar oligopoli yang demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industri bahan baku industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak (d!jerenfiatedproduct). Barang seperti itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok, dan industri sabun cuci dan sabun mandi.<br />
<br />
<br />
2.Kekuasaan untuk menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tagguh. <br />
<br />
Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. <br />
Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila ada suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan deagan.mengurangi,harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurun harga akan kehilangan banyak pelanggannya. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoli bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat ilkan pada tingkat harga yang mereka sepakati. Sehingga kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam pasar monopoli.<br />
<br />
3. Pada umumnya Perusahaan Oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.<br />
<br />
Kegiatan periklanan secara terus sangat diperlukan oleh perusahaan dalam pasar oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran iklan oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli basanaya sangat besar sekali. Kegiatan promosi secara secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan , yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.<br />
<br />
Demikian semoga bermanfaatadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-37876264207394331982012-01-08T05:07:00.000-08:002012-01-08T05:07:46.413-08:00Pasar Monopoli dan Ciri-cirinyaKali ini kita akan membahas mengenai definisi Pasar Monopoli dan ciri-cirinya. Struktur pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya ada satu produsen/penjual saja didalam pasar, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat(close substitution). Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<br />
1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan<br />
<br />
Sifat ini sudah secara jelasterlihat dari definisi monopoli tersebut, yaitu hanya ada satu perusahaan saja dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembel tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan Monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh produsen monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli.<br />
<br />
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip.<br />
<br />
Barang yang dihasilkan oleh perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain.Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang ada dipasar dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanaskan strika.<br />
<br />
3. Hambatan Untuk Masuk ke dalam Industri yang sangat tangguh.<br />
<br />
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwuju, karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli adalah tidak adanya perusahaan-perusahaan lain yang dapat memasuki industri/pasar. Perusahaan lain akan mengalami hambatan yang sangat kuat untuk masuk kedalam pasar. Hambatan(barrier) tersebut, ada yang bersifat legal formal melalui suatu undang-undang, ada yang bersifat teknologi yang sangat canggih dan tidak mudah dicontoh, ada karena faktor skala ekonomi usaha(economy of scale), dan lain sebagainya.<br />
<br />
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga<br />
<br />
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijuanya dipasar.Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian terhadap produksi dan jumlah barang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.<br />
<br />
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan<br />
<br />
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlumempromosikan barang yang akan dijualnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang terpaksa harus membeli barang yang diproduksi oleh produsen monopolis tersebut. Jika perusahaan tersebut membuat iklan, umumnya hanya ditujukan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggannya.<br />
<br />
Demikianlah ciri-ciri pasar monopoli, sekarang perhatikan sekelilingmu, adalah yang termasuk pasar monopoli ?adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-70182544672048155082012-01-08T05:03:00.000-08:002012-01-08T05:18:39.282-08:00Pasar Persaingan Sempurna dan Ciri-cirinyaApa sih yang dimaksud dengan Pasar Persaingan Sempurna ? Pasar persaingan sempurna : merupakan struktur pasar atau industr di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidap mempengaruhi dalam penentuan harga barang yang diperjual belikan di pasar.Harga barang yang diperjual belikan ditentukan oleh mekanisme pasar(kekuatan interaksi antara permintaan dengan dengan penawaran)<br />
<br />
Ciri-ciri atau karakteristik dari pasar persaingan sempurna adalah :<br />
1. Perusahaan adalah pengambil harga(Price Taker)<br />
<br />
<br />
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan terhadap harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan bagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.<br />
<br />
2. Hambatan Untuk Masuk Pasar Bagi Suatu Perusahaan Sangat Rendah.<br />
<br />
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri/pasar tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan didalam industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk lain untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.<br />
<br />
<br />
3. Menghasilkan Barang Serupa(Identical Product)<br />
<br />
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang tersebut dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa, sehingga para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh produsen A atau B atau produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan produsen-produsen lain. Barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.<br />
<br />
4. Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar.<br />
<br />
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan yang ada di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit jumlahnya apabila dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan suatu perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga barang yang dipeerjualbelikan di pasar.<br />
<br />
5. Pembeli Mempunyai Informasi yang sempurna Tentang Keadaan Pasar.<br />
<br />
Dalam pasar persaingan sempurn juga diasumsikan bahwa setiap konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga barang yang berlaku dipasar.Sehingg apabila ada suatu perusahaan(produsen) yang menaikan haraga barang yang dijualnya pasti akan ditinggalkan oleh konsumen, karena harga barang tersebut lebih mahal dari harga yang berlaku dipasar. Akibatnya tidak produsen yang menjual barangnya diatas harga pasar, jika ia tidak mau ditinggalkan oleh konsumennya.<br />
<br />
Demikian postingan tentang pasar persaingan sempurna semoga bermanfaatadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-71624534382474311822012-01-05T04:23:00.000-08:002012-01-05T04:23:09.689-08:00Penjelajahan Samudra oleh Bangsa EropaLatar belakang kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia:<br />
<br />
Latar belakang kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia:<br />
Jatuhnya kota Konstantinopel (Ibu Kota kerajaan Romawi Timur) ke tangan Turki Usmani tahun 1453,kemudian bangsa Turki menutup Konstantinopel untuk orang Eropa akibatnya di Eropa terjadi kelangkaan rempah-rempah, maka mulailah mereka mencari Negeri asal rempah-rempah.<br />
Tujuan kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia :<br />
1. GOLD, mencari kekayaan (rempah-rempah)<br />
2. GLORY, mencari Kejayaan (menjajah)<br />
3. GOSPEL, menyebarkan agama Nasrani.<br />
<br />
Faktor yang mendorong penjelajahan samudra:<br />
1. Terpengaruh oleh ajaran Copernicus bahwa bumi itu bulat<br />
2. Tertarik dengan kisah perjalanan Marcopolo ke dunia Timur yang dikatakan dalam buku “Imago Mundi” (Anggapan /keajaiban dunia)<br />
3. Timbulnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti penemuan kompas, navigasi, mesin, dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran<br />
4. Terdorong mewujudkan semangat GOLD, GLORY, dan GOSPEL yang artinya mencari kekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama Kristen.<br />
5. Jatuhnya Konstantinopel yang menjadi pusat perdagangan di laut Tengah ke tangan Turki Usmani.<br />
6. Semangat Reqounquesta (balas dendam ) yang dimiliki oleh bangsa Eropa akibat kekalahan dalam perang salib.<br />
<br />
PELOPOR PENJELAJAHAN SAMUDRA :<br />
A. Portugis<br />
1. Bartolomeos Diaz 1486<br />
Bertolak dari Lisabon (Portugis),bergerak kearah selatan menyusuri pantai barat Afrika,sampai di ujung selatan benua Afrika, yang kemudian diberi nama Tanjung Harapan, kemudian Bartolomeos Diaz kembali lagi ke Portugis karena ada gelombang/badai yang besar.<br />
2. Vasco da Gama 1498<br />
Bertolak deri Lisabon,kearah selatan menyusuri pantai barat Afrika,sampai di ujung selatan benua Afrika, kemudian melanjutkan perjalanan sampai di Calicut India.<br />
3. Alfonso D’Albuquerque<br />
Berhasil menaklukan Malaka tahun 1511.<br />
Kemudian Maluku jatuh ke tangan Portugis 1512.<br />
B. Spanyol<br />
1. Christophorus Colombus (1492)<br />
Bertolak dari Spanyol kearah barat,mengarungi samudra Atlantik, sampai di kepulauan Bahama (Karibia), dia mengira telah sampai di Hindia, maka peduduk pulau tersebut diberi nama Indian.<br />
2. Expedisi Magellan-Canno (1521)<br />
Bertolak dari Spanyol kearah barat mengarungi samudra Atlantik, menyusuri pantai timur Amerika, sampai diujung selatan benua Amerika, kemudian mengarungi samudra Pasifik yang sangat luas dan tenang, sampai di Massava (Pilifina), disana Ferdinand Magellan tewas oleh orang Mactan, kemudian sisa pasukan di bawah pimpinan Yuan Sebastian Del Canno melanjutken perjalanan ke Kalimantan, Maluku, dan pulang ke Spanyol lewat Tanjung Harapan.<br />
Dasar / landasan yang dipakai dalam penjelajahan samudra adalah Perjanjian Tordesillas (Paus Alexander VI),Yang berisi pembagian wilayah/arah penjelajahan samudra, Portugis kearah Timur, Spanyol kearah Barat.<br />
Akibat bertemunya Portugis dan Spanyol di Maluku, maka muncul perjanjian SARAGOSA 1526 yang isinya: Pembagian wilayah operasional perdagangan, Portugis di Maluku, sedangkan Spanyol di Filipina.<br />
C. Belanda<br />
Jalur pelayaran Belanda tidak sama dengan Portugis karena<br />
ada petunjuk jalan dari Jan Huygen Van Liscoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis.<br />
1. Cornelis de Houtman (1596),menempuh perjalanan Ke Tanjung Harapan, kemudian dilanjutkan sampai di Banten. Kedatangannya ditolak oleh rakyat Banten karena Cornelis de Houtman bersikap kasar dan sombong.<br />
2. Jacob Van Neck (1598),kedatangannya disambut baik oleh rakyat Banten.<br />
BERDIRINYA VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)<br />
VOC berdiri pada tanggal 20 Maret 1602 dengan Gubernur Jendral pertamanya Pieter Both.<br />
Tujuan didirikannya VOC :<br />
1. Menghindari persaingan dagang antar sesama pedagang Belanda.<br />
2. Memonopoli rempah-rempah di Hindia Timur.<br />
3. Menghadapi persaingan dengan para pedagang asing.<br />
4. Menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia.<br />
VOC mempunyai hak OCTROY yaitu Hak paten yang diberikan pemerintah Kerajaan Belanda kepada VOC yang berisi :<br />
1. Hak untuk memerintah di Negara jajahan<br />
2. Hak untuk memonopoli perdagangan<br />
3. Hak untuk mencetak mata uang sendiri<br />
4. Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri<br />
5. Hak untuk memiliki senjata<br />
6. Hak untuk mengadakan perjanjian<br />
7. Hak untuk mengumumkan perang.<br />
Keadaan Indonesia pada masa pemerintahan Gubernur Jendral JAN PIETERSZOON COEN 1619, VOC memindahkan kantor dagangnya ke Jayakarta, dengan alasan :<br />
1. Jayakarta merupakan tempat yang sangat strategis<br />
2. VOC akan dengan mudah mengawasi gerak gerik Portugis di Malaka.<br />
VOC menghancurleburkan kota Jayakarta, dan diatas reruntuhan kota Jayakarta berdirilah kota BATAVIA.<br />
Aturan Monopoli VOC :<br />
1. Rakyat Maluku hanya boleh menanam rempah rempah atas izin VOC<br />
2. Luas wilayah perkebunan dibatasi oleh VOC<br />
3. Harga jual ditentukan VOC<br />
4. Tempat menanam rempah rempah ditentukan VOC<br />
Strategi VOC dalam mengendalikan Monopoli:<br />
1. Hak Ekstirpasi, yaitu hukuman begi para pelanggar monopoli perdagangan.<br />
2. Pelayaran Hongi yaitu, Pelayaran bersenjata lengkap yang dilakukan VOC untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.<br />
PERLAWANAN RAKYAT:<br />
1. MALUKU<br />
Portugis berhasil diusir oleh rakyat Maluku yang di Pimpin oleh Sultan BAABULLAH DAUD SYAH, sebelumnya Portugis berhasil membunuh Sultan Khairun<br />
2. ACEH<br />
Perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis yang paling terkenal dipimpin oleh SULTAN ISKANDAR MUDA tetapi tetapi tidak berhasil.<br />
3. MALUKU<br />
Perlawanan rakyat Maluku melawan VOC tapi tidak berhasil megusir VOC.<br />
4. MATARAM<br />
Perlawanan Mataram melawan VOC di Batavia tejadi dua kali pada masa pemerintahan SULTAN AGUNG tetapi gagal,karena pasukan Mataram kelelahan, dan VOC membakar lumbung-lumbung padi milik pasukan Mataram.<br />
5. BANTEN<br />
Perlawanan rakyat Banten melawan VOC dipimpin oleh SULTAN AGENG TIRTAYASA,tetapi dengan Politik Devide Et Impera antara Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa, akhirnya Banten takluk pada VOC.<br />
6. MAKASAR<br />
Perlawanan rakyat Makasar melawan VOC dipimpin oleh SULTAN HASANUDIN, tetapi karena diadudombakan dengan ARU PALAKA, akhirnya Makasar takluk. Lahirlah perjanjian BONGAYA 1667.<br />
FAKTOR PENYEBEB KEBANGKRUTAN VOC:<br />
1. Korupsi yang merajalela dikalangan pegawai VOC.<br />
2. Banyak pegawai VOC yang tidak cakap bekerja.<br />
3. VOC benyak menanggung hutang akibat peperangan.<br />
4. Banyak prajurit VOC yang meninggal.<br />
5. Luas wilayah tidak sebanding dengan jumlah pegawai VOC yang sedikit.<br />
6. Tidak jalannya Verplichte Leverantien (penyerahan wajib) dan Preanger Stelsel (aturan Priangan).<br />
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA<br />
A. Gubernur Jendral Daendels (1808-1811)<br />
Tugas utamanya:<br />
1. Mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris<br />
2. Memberantas korupsi dan penyelewengan<br />
3. Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan<br />
4. Merombak system pemerintahan Feodal, diganti dengan system pemerintahan Barat modern.<br />
5. Menjadikan para penguasa daerah sebagai pegawai Pemerintah kolonial.<br />
Langkah-langkah yang ditempuh Daendels untuk mempertahankan Pulau Jawa :<br />
1. Menambah jumlah Prajurit.<br />
2. Membangun kapal-kapal perang baru<br />
3. Membangun jalan raya Pos dari Anyer sampai Panarukan.<br />
B.Gubernur Jendral Janssens (1811)<br />
Janssens ternyata hanya seorang Gubernar yang lemah<br />
Terbukti hanya mempu bertahan 3 bulan,dan<br />
Indonesia jatuh ketangan Inggris.<br />
C.Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles<br />
Raffles berkuasa tahun 1811-1816, jasa-jasanya<br />
diantaranya:<br />
1. Penemu bunga raksasa Rafflesia-Arnoldi<br />
2. Perintis berdirinya Kebun Raya Bogor<br />
3. Penggagas Lend Rent (sistim pajak tanah),tapi Gagal dilaksanakan karena :<br />
- Masyarakat Indonesia belum mengenal sistim ekonomi uang.<br />
- Tidak adanya dukungan dari Bupati<br />
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)<br />
adalah Kewajiban menanam jenis-jenis tanaman tertentu yang laku dipasaran Internasional,kemudian hasilnya diserahkan kepada pamarintah Belanda. Tanam Paksa dianjurkan oleh Gubernur Jendral VAN DEN BOSCH, dengan tujuan untuk menutupi hutang-hutang Belanda yang sangat devisit.<br />
Dalam pelaksanaannya Tanam Paksa ternyata jauh menyimpang dari ketentuan, dan sangat merugikan rakyat Indonesia.<br />
Akibat Tanam Paksa :<br />
A. Bagi Belanda,<br />
- Positif : Memperoleh keuntungan besar.<br />
- Negatif : Mendapat kecaman dari anggota Dewan.<br />
B. Bagi Indonesia<br />
- Positif : Rakyat Indonesia menjadi tahu tentang cara bertani yang baik dan benar,juga mengetahui jenis-jenis tanaman yang leku dipasaran Internasional.<br />
- Negatif : banyak rakyat Indonesia yang menderita, kelaparan, meninggal dunia.<br />
Tokoh-tokoh penentang Tanam Paksa :<br />
1. Baron Van Hoevell<br />
2. Douwes Dekker (buku Max Havelar)<br />
3. Fransen Van Der Putte (Zucker Contracten)<br />
Undang-Undang Agraria 1870, diberlakukan dengan tujuan :<br />
1. Memberikan peluang/ kesempatan kepada para pengusaha swasta asing untuk berusaha dan menanamkan modalnya di Indonesia.<br />
2. Melindungi hak para petani dari ancaman penguasaan bangsa Asing.<br />
PENYEBARAN AGAMA KRISTEN MELALUI:<br />
1. MISI, penyebar agama Katolik (Franciscus Xaverius)<br />
2. ZENDING, penyebar Protestan (Ludwig J Namenson)adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-22211607529218890002012-01-05T04:15:00.000-08:002012-01-05T04:15:12.405-08:00Kolonialisme dan Imperialisme Barat di IndonesiaPenjelajahan Samudra dan Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia hingga Terbentuknya Kekuasaan Kolonial<br />
<br />
1. Penjelajahan Samudra dan Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia<br />
<br />
Ada beberapa faktor yang mendorong penjelajahan samudra:<br />
<br />
a.Semangat reconguesta, yakni semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam.<br />
<br />
b.Semangat 3 G, Gold, Gospel, Glory<br />
<br />
c.Perkembangan teknologi kemaritiman, yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan secara lebih luas.<br />
<br />
d.Adanya sarana pendukung yang lebih luas seperti kompas, mesiu, peta, dan teropong.<br />
<br />
e.Terdorong oleh buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marcopolo<br />
<br />
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.<br />
<br />
Baik Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda akhirnya sampai ke sumber rempah-rempah yaitu Indonesia. Sejak kedatangan bangsa Barat ke Indonesia, peta perdagangan mengalami perubahan yang akhirnya dimonopoli bangsa Barat.<br />
<br />
2. Terbentuknya Kekuasaan Kolonial di Indonesia<br />
<br />
a. Kekuasaan Bangsa Portugis dan Spanyol di Indonesia<br />
<br />
Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan menduduki Malaka. Kemudian pada tahun 1512 Portugis datang di Maluku. Tanpa diduga pada tahun 1521 Spanyol muncul dari arah Filipina dengan kapal Trinidad dan Victoria yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano. Selanjutnya, Spanyol menjalin hubungan dengan Tidore, saingan berat Ternate. Portugis merasa tidak senang ada saingan dari Spanyol di Tidore. Persaingan antara Portugis dan Spanyol kembali terjadi, namun pada tahun 1529 berhasil diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Isi Perjanjian Saragosa yaitu Spanyol kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku.<br />
<br />
b . Kekuasaan VOC di Indonesia<br />
<br />
Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman tiba di Banten untuk tujuan perdagangan. Karena sikap Belanda yang sombong, maka mereka diusir dari Banten. Pada tahun 1598, penjelajahan Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck tiba di Banten. Mereka diterima dengan baik oleh penguasa Banten, juga pendaratan di sepanjang pantai Utara Jawa dan Maluku. Dalam perkembangannya, antarpedagang Belanda terjadi persaingan yang kian memanas. Untuk mengatasi persaingan yang rawan ini dibentuklah suatu kongsi dagang berupa persekutuan dagang India Timur atas prakarsa Johan van Oldenbarnevelt. Kongsi dagang ini dibentuk tanggal 20 Maret 1602 dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).<br />
<br />
Tujuan pembentukan VOC sebenarnya tidak hanya untuk menghindari persaingan di antara pedagang Belanda, tetapi juga:<br />
<br />
1) menyaingi kongsi dagang Inggris di India, yaitu EIC (East India Company),<br />
<br />
2) menguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan kerajaan-kerajaan, serta<br />
<br />
3) melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.<br />
<br />
Di Indonesia, VOC berusaha mengisi kas keuangannya yang kosong. VOC menerapkan aturan baru yaitu Verplichte Leverantie atau penyerahan wajib. Tiap daerah diwajibkan menyerahkan hasil bumi kepada VOC menurut harga yang telah ditentukan. Hasil bumi yang wajib diserahkan yaitu lada, kayu manis, beras, ternak, nila, gula, dan kapas. Selain itu, VOC juga menerapkan Prianger stelsel, yaitu aturan yang mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada VOC..<br />
<br />
c . Kekuasaan Pemerintah Kerajaan Belanda di Bawah Kendali Prancis<br />
<br />
Pada akhir abad ke -18 VOC mengalami kemerosotan.<br />
<br />
Hal ini diakibatkan oleh:<br />
<br />
1) persaingan perdagangan dengan kongsi-kongsi lain dari bangsa Inggris dan Prancis,<br />
<br />
2) penduduk Indonesia, terutama di Jawa telah menjadi miskin sehingga tidak mampu membeli barang-barang VOC,<br />
<br />
3) perdagangan gelap merajalela, dan menerobos monopoli perdagangan VOC,<br />
<br />
4) pegawai-pegawai VOC banyak yang korupsi,<br />
<br />
5) banyak biaya perang yang dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan penduduk, dan<br />
<br />
6) kerugian yang cukup besar dan utang yang berjumlah banyak.<br />
<br />
Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan dengan hutang 134,7 juta gulden. Hak dan kewajibannya diambil alih oleh pemerintah Republik Bataafsche di bawah kendali Prancis. Pada tahun 1808, Daendels diangkat menjadi Gubernur Jenderal untuk wilayah Indonesia. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris. Selanjutnya, Daendels diganti oleh<br />
<br />
Janssen namun ia lemah. Akibatnya tidak mampu menghadapi Inggris. Melalui Kapitulasi Tuntang Janssens menyerah kepada Inggris. Indonesia menjadi jajahan Inggris.<br />
<br />
d . Kekuasaan Pemerintahan Inggris<br />
<br />
Sejak tahun 1811, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Gubernur Jenderal Lord Minto memercayakan kepada Thomas Stamford Raflles sebagai kepala pemerintahan Inggris di Indonesia. Raflles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811 yang berkedudukan di Jakarta.<br />
<br />
e . Kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda<br />
<br />
Keadaan Perang Koalisi di Eropa tahun 1814 mulai terbalik. Prancis mulai terdesak dalam perang, bahkan Napoleon berhasil ditangkap. Kekalahan Prancis dalam Perang Koalisi menyebabkan Belanda sudah tidak lagi berada di bawah pengaruh Prancis. Hubungan antara Belanda dan Inggris yang sebelumnya bermusuhan (Belanda menjadi jajahan Prancis sehingga harus menjadi sekutu Prancis) mulai membaik. Untuk menyelesaikan permasalahan, Inggris dan Belanda pada tahun 1814 mengadakan suatu pertemuan yang menghasilkan suatu kesepakatan yang dinamakan Konvensi London 1814 (Convention of London 1814):<br />
<br />
1) Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut Inggris, dan<br />
<br />
2) Indonesia juga harus diserahkan kembali kepada Belanda.<br />
<br />
John Fendall menyerahkan kekuasaan wilayah Indonesia ke pihak Belanda, dan diterima oleh sebuah komisi jenderal. Komisi jenderal ini terdiri atas tiga orang yaitu Mr. Elout, van der Capellen, dan Buyskes. Tugas komisi jenderal sangat berat yaitu dituntut memperbaiki sistem politik dan ekonomi. Sejak saat itu, Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda. Van der Capellen diangkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Berbagai tantangan menghadang, seperti:<br />
<br />
1) menghadapi perekonomian yang buruk,<br />
<br />
2) persaingan perdagangan dengan Inggris, dan<br />
<br />
3) sikap bangsa Indonesia yang memusuhi Belanda.<br />
<br />
Kebijakan Pemerintah Kolonial dan Pengaruhnya di Indonesia<br />
<br />
1. Kebijakan Pemerintah Kolonial Portugis:<br />
<br />
a. Berusaha menanamkan kekuasaan di Maluku.<br />
<br />
b. Menyebarkan agama Katolik di daerah-daerah yang dikuasai.<br />
<br />
c. Mengembangkan bahasa dan seni musik keroncong Portugis.<br />
<br />
d. Sistem monopoli perdagangan cengkih dan pala di Ternate.<br />
<br />
Pengaruh yang ditimbulkan dari kebijakan-kebijakan Portugis:<br />
<br />
a. Terganggu dan kacaunya jaringan perdagangan.<br />
<br />
b. Banyaknya orang-orang beragama Katolik di daerah pendudukan Portugis.<br />
<br />
c. Rakyat menjadi miskin dan menderita.<br />
<br />
d. Tumbuh benih rasa benci terhadap kekejaman Portugis.<br />
<br />
e. Munculnya rasa persatuan dan kesatuan rakyat Maluku untuk menentang Portugis.<br />
<br />
f. Bahasa Portugis turut memperkaya perbendaharaan kata/ kosakata dan nama keluarga seperti da Costa, Dias, de Fretes, Mendosa, Gonzalves, da Silva, dan lain-lain.<br />
<br />
g. Seni musik keroncong yang terkenal di Indonesia sebagai peninggalan Portugis adalah keroncong Morisco.<br />
<br />
h. Banyak peninggalan arsitektur yang bercorak Portugis dan senjata api/meriam di daerah pendudukan.<br />
<br />
2. Kebijakan VOC<br />
<br />
VOC diberi hak-hak istimewa yang dikenal dengan nama hak oktroi, seperti:<br />
<br />
a. hak monopoli,<br />
<br />
b. hak untuk membuat uang,<br />
<br />
c. hak untuk mendirikan benteng,<br />
<br />
d. hak untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan di Indonesia, dan<br />
<br />
f. hak untuk membentuk tentara.<br />
<br />
Dengan adanya hak oktroi tersebut, bangsa Indonesia mengalami kerugian dan penderitaan. Tindakan VOC sangat sewenang-wenang dan tidak memerhatikan kepentingan rakyat Indonesia. Untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, VOC menerapkan hak monopoli, menguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan membangun benteng-benteng. Benteng-benteng yang dibangun VOC antara lain:<br />
<br />
a. di Banten disebut benteng Kota Intan (Fort Speelwijk),<br />
<br />
b. di Ambon disebut benteng Victoria,<br />
<br />
c. di Makassar disebut benteng Rotterdam,<br />
<br />
d. di Ternate disebut benteng Orange, dan<br />
<br />
e. di Banda disebut benteng Nasao.<br />
<br />
3. Kebijakan Pemerintah Kerajaan Belanda (Republik Bataafsche)<br />
<br />
Dalam upaya mempertahankan Pulau Jawa, Daendels melakukan hal-hal berikut.<br />
<br />
a. Membangun ketentaraan, pendirian tangsi-tangsi/ benteng, pabrik mesiu/senjata di Semarang dan Surabaya serta rumah sakit tentara.<br />
<br />
b. Membuat jalan pos dari Anyer sampai Panarukan dengan panjang sekitar 1.000 km.<br />
<br />
c. Membangun pelabuhan di Anyer dan Ujung Kulon untuk kepentingan perang.<br />
<br />
d. Memberlakukan kerja rodi atau kerja paksa untuk membangun pangkalan tentara.<br />
<br />
Kebijakan-kebijakan yang diberlakukan Daendels terhadap kehidupan rakyat:<br />
<br />
a. Semua pegawai pemerintah menerima gaji tetap dan mereka dilarang melakukan kegiatan perdagangan.<br />
<br />
b. Melarang penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi gula, garam, dan sarang burung.<br />
<br />
c. Melaksanakan contingenten yaitu pajak dengan penyerahan hasil bumi.<br />
<br />
d. Menetapkan verplichte leverantie, kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan.<br />
<br />
e. Menerapkan sistem kerja paksa (rodi) dan membangun ketentaraan dengan melatih orang-orang pribumi.<br />
<br />
f. Membangun jalan pos dari Anyer sampai Panarukan sebagai dasar pertimbangan pertahanan.<br />
<br />
g. Membangun pelabuhan-pelabuhan dan membuat kapal perang berukuran kecil.<br />
<br />
h. Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta (asing).<br />
<br />
i. Mewajibkan Prianger stelsel, yaitu kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi.<br />
<br />
Langkah-langkah kebijakan Daendels yang memeras dan menindas rakyat menimbulkan:<br />
<br />
a. kebencian yang mendalam baik dari kalangan penguasa daerah maupun rakyat,<br />
<br />
b. munculnya tanah-tanah partikelir yang dikelola oleh pengusaha swasta,<br />
<br />
c. pertentangan/perlawanan penguasa maupun rakyat,<br />
<br />
d. kemiskinan dan penderitaan yang berkepanjangan, serta e. pencopotan Daendels.<br />
<br />
Pada tahun 1810, Kaisar Napoleon menganggap bahwa tindakan Daendels sangat otoriter. Pada tahun 1811 Daendels ia ditarik kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens. Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam melaksanakan tugasnya. Ketika Inggris menyerang Pulau Jawa, ia menyerah dan harus menandatangani perjanjian di Tuntang pada tanggal 17 September 1811.<br />
<br />
Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang, yang berisi sebagai berikut.<br />
<br />
a. Seluruh militer Belanda yang berada di wilayah Asia Timur harus diserahkan kepada Inggris dan menjadi tawanan militer Inggris.<br />
<br />
b. Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.<br />
<br />
c. Pulau Jawa dan Madura serta semua pelabuhan Belanda di luar Jawa menjadi daerah kekuasaan Inggris (EIC).<br />
<br />
4. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris<br />
<br />
Raffles bermaksud menerapkan politik kolonial seperti yang dijalankan oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara. Berikut ini pokok-pokok sistem Landrent.<br />
<br />
a. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.<br />
<br />
b. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati.<br />
<br />
c. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah.<br />
<br />
Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan, karena:<br />
<br />
a. sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya berbeda,<br />
<br />
b. sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,<br />
<br />
c. terbatasnya jumlah pegawai, dan<br />
<br />
d. masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.<br />
<br />
Tindakan yang dilakukan oleh Raffles berikutnya adalah membagi wilayah Jawa menjadi 16 daerah karesidenan. Hal ini mengandung maksud untuk mempermudah pemerintah melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah yang dikuasai. Setiap karesidenan dikepalai oleh seorang residen dan dibantu oleh asisten residen.<br />
<br />
Thomas Stamford Raffles juga memberi sumbangan positif bagi Indonesia yaitu:<br />
<br />
a. membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris,<br />
<br />
b. menulis buku yang berjudul History of Java,<br />
<br />
c. menemukan bunga Rafflesia-arnoldii, dan<br />
<br />
d. merintis adanya Kebun Raya Bogor.<br />
<br />
5. Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda<br />
<br />
a. Cultuurstelsel atau Sistem Tanam Paksa<br />
<br />
Cultuurstelsel dalam bahasa Inggris adalah Cultivation System yang memiliki arti sistem tanam. Namun di Indonesia cultuurstelsel lebih dikenal dengan istilah tanam paksa. Ini cukup beralasan diartikan seperti itu karena dalam praktiknya rakyat dipaksa untuk bekerja dan menanam tanaman wajib tanpa mendapat imbalan. Tanaman wajib adalah tanaman perdagangan yang laku di dunia internasional seperti kopi, teh, lada, kina, dan tembakau. Cultuurstelsel diberlakukan dengan tujuan memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dalam waktu relatif singkat.<br />
<br />
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sistem tanam paksa.<br />
<br />
1) Tanah yang harus diserahkan rakyat cenderung melebihi dari ketentuan 1/5.<br />
<br />
2) Tanah yang ditanami tanaman wajib tetap ditarik pajak.<br />
<br />
3) Rakyat yang tidak punya tanah garapan ternyata bekerja di pabrik atau perkebunan lebih dari 66 hari atau 1/5 tahun.<br />
<br />
4) Kelebihan hasil tanam dari jumlah pajak ternyata tidak dikembalikan.<br />
<br />
5) Jika terjadi gagal panen ternyata ditanggung petani.<br />
<br />
Adanya berita kelaparan menimbulkan berbagai reaksi, baik dari rakyat Indonesia maupun orang-orang Belanda. Rakyat selalu mengadakan perlawanan tetapi tidak pernah berhasil. Penyebabnya bergerak sendiri-sendiri secara sporadis dan tidak terorganisasi secara baik. Reaksi dari Belanda sendiri yaitu adanya pertentangan dari golongan liberal dan humanis terhadap pelaksanaan sistem tanam paksa. Pada tahun 1860, Edward Douwes Dekker yang dikenal dengan nama samaran Multatuli menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Max Havelar”. Buku ini berisi tentang keadaan pemerintahan kolonial yang bersifat menindas dan korup di Jawa. Di samping Douwes Dekker, juga ada tokoh lain yang menentang tanam paksa yaitu Baron van Hoevel, dan Fransen van de Putte yang menerbitkan artikel “Suiker Contracten” (perjanjian gula). Menghadapi berbagai reaksi yang ada, pemerintah Belanda mulai menghapus sistem tanam paksa, namun secara bertahap. Sistem tanam paksa secara resmi dihapuskan pada tahun 1870 berdasarkan UU Landreform (UU Agraria).<br />
<br />
Meskipun tanam paksa sangat memberatkan rakyat, namun di sisi lain juga memberikan pengaruh yang positif terhadap rakyat, yaitu:<br />
<br />
1) terbukanya lapangan pekerjaan,<br />
<br />
2) rakyat mulai mengenal tanaman-tanaman baru, dan<br />
<br />
3) rakyat mengenal cara menanam yang baik.<br />
<br />
b . Politik Pintu Terbuka<br />
<br />
Pada tahun 1860-an politik batig slot (mencari keuntungan besar) mendapat pertentangan dari golongan liberalis dan humanitaris. Kaum liberal dan kapital memperoleh kemenangan di parlemen. Terhadap tanah jajahan (Hindia Belanda), kaum liberal berusaha memperbaiki taraf kehidupan rakyat Indonesia. Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Agraria tahun 1870.<br />
<br />
Pokok-pokok UU Agraria tahun 1870 berisi:<br />
<br />
1) pribumi diberi hak memiliki tanah dan menyewakannya kepada pengusaha swasta, serta<br />
<br />
2) pengusaha dapat menyewa tanah dari gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun.<br />
<br />
Dikeluarkannya UU Agraria ini mempunyai tujuan yaitu:<br />
<br />
1) memberi kesempatan dan jaminan kepada swasta asing (Eropa) untuk membuka usaha dalam bidang perkebunan di Indonesia, dan<br />
<br />
2) melindungi hak atas tanah penduduk agar tidak hilang (dijual).<br />
<br />
UU Agraria tahun 1870 mendorong pelaksanaan politik pintu terbuka yaitu membuka Jawa bagi perusahaan swasta. Isi dari UU ini yaitu:<br />
<br />
1) perusahaan-perusahaan gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap, dan<br />
<br />
2) pada tahun 1891 semua perusahaan gula milik pemerintah harus sudah diambil alih oleh swasta.<br />
<br />
Dengan adanya UU Agraria dan UU Gula tahun 1870, banyak swasta asing yang menanamkan modalnya di Indonesia, baik dalam usaha perkebunan maupun pertambangan. Berikut ini beberapa perkebunan asing yang muncul.<br />
<br />
1) Perkebunan tembakau di Deli, Sumatra Utara.<br />
<br />
2) Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.<br />
<br />
3) Perkebunan kina di Jawa Barat.<br />
<br />
4) Perkebunan karet di Sumatra Timur.<br />
<br />
5) Perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara.<br />
<br />
6) Perkebunan teh di Jawa Barat dan Sumatra Utara.<br />
<br />
Politik pintu terbuka yang diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan rakyat, justru membuat rakyat semakin menderita. Eksploitasi terhadap sumber-sumber pertanian maupun tenaga manusia semakin hebat. Rakyat semakin menderita dan sengsara. Adanya UU Agraria memberikan pengaruh bagi kehidupan rakyat, seperti berikut.<br />
<br />
1) Dibangunnya fasilitas perhubungan dan irigasi.<br />
<br />
2) Rakyat menderita dan miskin.<br />
<br />
3) Rakyat mengenal sistem upah dengan uang, juga mengenal barang-barang ekspor dan impor.<br />
<br />
4) Timbul pedagang perantara. Pedagang-pedagang tersebut pergi ke daerah pedalaman, mengumpulkan hasil pertanian dan menjualnya kepada grosir.<br />
<br />
5) Industri atau usaha pribumi mati karena pekerja-pekerjanya banyak yang pindah bekerja di perkebunan dan pabrik-pabrik.<br />
<br />
c . Politik Etis<br />
<br />
Politik etis yang diusulkan van Deventer ada tiga hal, sehingga sering disebut Trilogi van Deventer. Berbagai kebijakan yang diambil oleh VOC maupun pemerintah Belanda mulai dari monopoli perdagangan, penyerahan wajib, sistem tanam paksa, maupun politik pintu terbuka tidak membawa perubahan pada kesejahteraan rakyat. Rakyat tetap miskin dan menderita sampai pada pendudukan militer Jepang.<br />
<br />
6. Perbedaan Pengaruh Kolonial<br />
<br />
Pengaruh kolonial tidak lepas dari masa pendudukan, tingkat kepentingan, dan kebijakan yang diterapkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh pendudukan para kolonialis. Pengaruh kolonialis Barat mencakup beberapa aspek yaitu aspek ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan. Namun tingkat pengaruhnya sangat bervariasi antara Pulau Jawa dengan pulau-pulau yang lain dan antara satu daerah dengan daerah yang lain. Perbedaan pengaruh ini disebabkan oleh beberapa hal berikut.<br />
<br />
a. Kompetisi atau persaingan di antara bangsa Eropa sehingga Belanda perlu menguasai beberapa daerah untuk mencegah masuknya kekuatan lain.<br />
<br />
b. Letak daerah jajahan yang strategis dalam jalur pelayaran dan perdagangan internasional.<br />
<br />
c. Perbedaan persebaran sumber daya alam dan sumber daya manusia.<br />
<br />
d. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial.<br />
<br />
Persebaran Agama Kristiani, Islam, dan Agama Lain di Indonesia pada Masa Kolonial<br />
<br />
1. Masa Pendudukan Portugis dan Spanyol<br />
<br />
Masuknya agama Kristen Katolik ke Indonesia seiring dengan masuknya bangsa Spanyol dan Portugis ke Indonesia. Agama Katolik masuk ke Maluku dirintis oleh saudagar Portugis bernama Gonzalo Veloso dan seorang pastor bernama Simon Vas. Persebaran agama Kristen Katolik dilakukan oleh sebuah lembaga yang dinamakan missi, yang berpusat di Vatikan, Roma. Perkembangan agama Katolik menunjukkan kemajuan yang pesat sejak rohaniwan Portugis yang bernama Fransiscus Xavierius dan Ignatius Loyola melakukan kegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat Ambon, Ternate, dan Morotai antara tahun 1546 – 1547.<br />
<br />
2. Masa Pendudukan Belanda dan Inggris<br />
<br />
Kehadiran Belanda di Indonesia mengubah peta pengkristenan di beberapa daerah di Indonesia. Belanda adalah penganut Protestan yang beraliran Calvinis. Di Maluku sebagian besar penduduk yang telah beragama Katolik berganti menjadi Calvinis. VOC melarang missi Katolik melakukan kegiatan keagamaan. Kegiatan penyebaran agama Kristen Protestan dilakukan oleh zending. Tokoh-tokoh zending Belanda di Indonesia antara lain Dr. Nomensen, Sebastian Dan Chaerts, dan Hernius. Kegiatan zending Belanda yang ada di Indonesia antara lain:<br />
<br />
a. mendirikan Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) yaitu perkumpulan yang berusaha menyebarkan agama Kristen Protestan, dan<br />
<br />
b. mendirikan sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada upaya-upaya penyebaran ajaran Kristen Protestan.<br />
<br />
Memasuki abad ke-19, penyebaran agama Kristiani semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Kelompok missionaris dan zending dari gereja reformasi Eropa maupun Amerika mulai berdatangan. Pada masa pendudukan Inggris tahun 1814, kelompok rohaniwan yang terhimpun dalam NZG (Nederlandsche Zendeling Genootschap) dari Belanda, didukung oleh kelompok LMS (London Missionary Society), memulai aktivitas keagamaan mereka, terutama ditujukan kepada penduduk lokal.<br />
<br />
Berbagai organisasi missi dan zending di daerah mulai bekerja secara otonomi, seperti:<br />
<br />
a. Ordo Herlege Hart (Hati Suci), bertanggung jawab penuh atas wilayah Papua,<br />
<br />
b. Societeit van het Goddelijk Woord (Serikat Sabda Allah), bertanggung jawab di kawasan Flores dan Timor, dan<br />
<br />
c. Kelompok Kapusin, bertanggung jawab di kawasan Sumatra dan Kalimantan.<br />
<br />
3. Persebaran Agama Islam dan Agama Lainnya pada Masa Kolonial<br />
<br />
Daerah penyebaran Kristiani dilakukan di daerah-daerah yang belum terkena pengaruh agama Hindu Buddha maupun Islam. Misalnya wilayah Ambon, Batak, Papua, dan Sulawesi Utara. Terhadap daerah-daerah yang menjadi basis agama lain, pemerintah kolonial menyatakan tertutup untuk Kristenisasi. Misalnya daerah Banten, Aceh, dan Sumatra Barat yang merupakan basis agama Islam. Bali menjadi basis agama Hindu. Dengan demikian perkembangan agama lain tidak terdesak oleh Kristenisasi. Masyarakat di daerah-daerah tersebut leluasa dalam menjalankan kegiatannya. Kepercayaan yang mereka pegang teguh sejak sebelum kedatangan bangsa Eropa tetap eksis.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-71716577830957468502012-01-05T04:10:00.001-08:002012-01-05T04:10:42.649-08:00Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Makhluk EkonomiManusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Makhluk Ekonomi<br />
<br />
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:<br />
Faktor Ekonomi<br />
Faktor Lingkungan Sosial Budaya<br />
Faktor Fisik<br />
Faktor Pendidikan<br />
<br />
Tindakan Ekonomi<br />
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :<br />
Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.<br />
Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.<br />
<br />
<br />
Motif Ekonomi<br />
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:<br />
Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.<br />
Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.<br />
<br />
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:<br />
Motif memenuhi kebutuhan<br />
Motif memperoleh keuntungan<br />
Motif memperoleh penghargaan<br />
Motif memperoleh kekuasaan<br />
Motif sosial / menolong sesama<br />
<br />
Prinsip Ekonomi<br />
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-21252367471384008802012-01-05T04:09:00.001-08:002012-01-05T04:09:36.186-08:00Pengertian, Sejarah dan Metodologi Ilmu EkonomiDefinisi Ekonomi<br />
<br />
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.<br />
<br />
Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi<br />
<br />
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.<br />
<br />
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.<br />
<br />
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.<br />
<br />
Metodologi<br />
<br />
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-82314950938229894602012-01-05T04:06:00.000-08:002012-01-05T04:06:55.820-08:00Pengertian Pasar dan Macam-macam Jenis PasarPengertian Pasar atau Definisi Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.Sedangkan dalam arti luas Pasar adalah Tempat bertemunya permintaan dan penawaran. Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.<br />
<br />
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.<br />
Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi – atau dari – komunitas kecil, kota dan kota.<br />
<br />
Jenis-Jenis Pasar<br />
<br />
Pada dasarnya pasar dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :<br />
<br />
1. Berdasarkan Wujudnya<br />
<br />
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak<br />
<br />
a. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan<br />
<br />
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.<br />
<br />
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya<br />
<br />
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.<br />
<br />
a. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar pagi, toserba, dan warung-warung<br />
<br />
b. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali. Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan<br />
<br />
c. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.<br />
<br />
d. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.<br />
<br />
e. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.<br />
<br />
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya<br />
<br />
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.<br />
<br />
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.<br />
<br />
b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar tembakau di Deli.<br />
<br />
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau di Bremen Jerman.<br />
<br />
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi<br />
<br />
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.<br />
<br />
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).<br />
<br />
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).<br />
<br />
<br />
<br />
5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)<br />
<br />
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.<br />
<br />
a. Pasar persaingan sempurna merupakan ebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.<br />
<br />
b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas<br />
<br />
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).<br />
<br />
2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.<br />
<br />
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.<br />
<br />
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.<br />
<br />
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.<br />
<br />
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.<br />
<br />
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.<br />
<br />
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.<br />
<br />
4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.<br />
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.<br />
<br />
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.<br />
<br />
Semoga materi diatas bermanfaat bagi kita semua dalam rangka mempelajari ilmu ekonomiadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-76137661970731674512012-01-05T04:05:00.003-08:002017-12-05T14:18:17.980-08:00Pengertian Pasar dan Macam-macam Jenis PasarPengertian Pasar atau Definisi Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.Sedangkan dalam arti luas Pasar adalah Tempat bertem<br />
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.<br />
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.<br />
Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi – atau dari – komunitas kecil, kota dan kota.<br />
<br />
Jenis-Jenis Pasar<br />
<br />
Pada dasarnya pasar dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :<br />
<br />
1. Berdasarkan Wujudnya<br />
<br />
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak<br />
<br />
a. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan<br />
<br />
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.<br />
<br />
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya<br />
<br />
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.<br />
<br />
a. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar pagi, toserba, dan warung-warung<br />
<br />
b. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali. Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan<br />
<br />
c. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.<br />
<br />
d. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.<br />
<br />
e. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.<br />
<br />
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya<br />
<br />
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.<br />
<br />
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.<br />
<br />
b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar tembakau di Deli.<br />
<br />
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau di Bremen Jerman.<br />
<br />
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi<br />
<br />
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.<br />
<br />
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).<br />
<br />
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).<br />
<br />
<br />
<br />
5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)<br />
<br />
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.<br />
<br />
a. Pasar persaingan sempurna merupakan ebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.<br />
<br />
b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas<br />
<br />
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).<br />
<br />
2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.<br />
<br />
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.<br />
<br />
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.<br />
<br />
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.<br />
<br />
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.<br />
<br />
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.<br />
<br />
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.<br />
<br />
4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.<br />
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.<br />
<br />
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-85010553643478154972012-01-05T04:05:00.001-08:002017-12-05T14:18:18.453-08:00Pengertian Pasar dan Macam-macam Jenis PasarPengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.<br />
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.<br />
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.<br />
Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi – atau dari – komunitas kecil, kota dan kota.<br />
<br />
Jenis-Jenis Pasar<br />
<br />
Pada dasarnya pasar dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :<br />
<br />
1. Berdasarkan Wujudnya<br />
<br />
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak<br />
<br />
a. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan<br />
<br />
b. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.<br />
<br />
2. Berdasarkan Waktu Terjadinya<br />
<br />
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.<br />
<br />
a. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar pagi, toserba, dan warung-warung<br />
<br />
b. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali. Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan<br />
<br />
c. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.<br />
<br />
d. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.<br />
<br />
e. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.<br />
<br />
3. Berdasarkan Luas Jangkauannya<br />
<br />
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.<br />
<br />
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.<br />
<br />
b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar tembakau di Deli.<br />
<br />
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau di Bremen Jerman.<br />
<br />
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi<br />
<br />
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.<br />
<br />
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).<br />
<br />
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).<br />
<br />
<br />
<br />
5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)<br />
<br />
Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.<br />
<br />
a. Pasar persaingan sempurna merupakan ebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.<br />
<br />
b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas<br />
<br />
1) Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).<br />
<br />
2) Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.<br />
<br />
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.<br />
<br />
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.<br />
<br />
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.<br />
<br />
3) Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.<br />
<br />
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.<br />
<br />
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.<br />
<br />
4) Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.<br />
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.<br />
<br />
5) Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-26872350053841421552012-01-04T07:30:00.000-08:002012-01-04T07:30:23.479-08:00Teori Perilaku KonsumenTeori perilaku konsumen<br />
Di kutip dari buku Esis : Ekonomi jilid satu ; alam S ;<br />
Teori perilaku konsumen <br />
Hal : 38<br />
Konsep dasar prilaku konsumen menyatakan bahwa konsumenpada umumnya selalu berusaha untuk mencapai utilityes yang maksimal dari pemakaian benda yang dikonsumsinya. Apa yang di maks;ud dengan konsep utilitas ? utilitas adalah derajat seberapa besar barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Atau dengan kata lain utilitas adalah ukuran kepuasan yang diterima dari penggunaan atau konsumsi barang dan jasa .<br />
Hal 40<br />
Utilitas adalah kata lain dari kepuasan , karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa maka utilitas juga sering di sebut sebagai nilai guna.<br />
Masing masing konsumen merupakan peribadi yang unik . konsumen satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya , namun dari perbedaan itu ada suatu persamaan yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya dalam mengkonsumsi sebuah barang .<br />
Untuk membahas perilaku dalam ekonomi kita mengenal teori perilaku konsumen yang terakomodasi dalam pendekatan cardinal dan pendekatan ordinal.<br />
1. Teori pendekatan cardinal<br />
Pendekatan cardinal juga di sebut pendekatan marginal utility. Pendekatan cardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat yang di peroleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat di ukur atau di kuantifikasi dengan satuan tertentu seperti uang , jumlah atau buah. “ semakin besar jumlah barang yang di konsumsi semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen” . konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasananya dengan pendapatan yang dimilikinya<br />
Lebih dari satu abad lalu beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai konsep nilai guna. Dari hasil penenlitian Herman Heinrich Gossen mengenai nilai guna total dan niali guna marjinal yang terkandung dalam hokum Gossen I dan hokum Gossen II . nilai guna sendiri adalah kepuasan total yang di nikmati oleh konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang tertntu secara keseluruhan sedangkan nilai guna marjinal atau kepuasan marjinal adalah tambahan kepuasan yang dinikmati dari setiap tambahan barang atau jasa yang di konsuminya .<br />
Hal 40<br />
a. Hukum gossen I<br />
Hokum Gossen I berbunyi jika pemenuhan kebutuhan akan suatu barang yang di lakukan secara terus menerus , maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi namun semakin lama kenikmatan tersebut akan semakin menurun hingga akhirnya akan sampai mencapai batas jenuh.<br />
Teori ini juga di kemukakan oleh Wiliam Stanley Jevons, seorang ekonom dan matematikawan inggris. <br />
Agar pemahaman tersebut dapat lebih jelas kita serap, anggaplah kamu menyukai icecream. Suatu hari kebetulan pamanmu dating dan menteraktir ice cream sepuas-puasnya.<br />
Tentusaja kamu antusias menyambut tawaran itu dan membeli 6 buah es krim sekaligus . eskrim pertama nikamatnya bukan main apa lagi itu es krim kesukaan mu, eskrim kedua makin terasa enak. Kepuasanmu meningkat es krim ke tiga masih terasa enak meskipun tidak seenak eskrim pertama , dan sampai pada akhirnya eskrim ke 6 kamu mulai merasa jenuh. Situasi ini dapat kita lihat pada table peraga yang ada di bawah ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKaXD1Jhp5Jct_rSGP60fd85gF5kg6S1IwYfSTPkt_-e2LOiHvgtxxZiHQMz1XX94NYK5m3bgfJdj1Q0uTrRe6Xy8lmmXi4g-8oNoYAdpqHKZXO87DGt_maTPc7Re_dbdudO8qoTmgaMsf/s1600/Perilaku+Konsumen.png" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="230" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKaXD1Jhp5Jct_rSGP60fd85gF5kg6S1IwYfSTPkt_-e2LOiHvgtxxZiHQMz1XX94NYK5m3bgfJdj1Q0uTrRe6Xy8lmmXi4g-8oNoYAdpqHKZXO87DGt_maTPc7Re_dbdudO8qoTmgaMsf/s400/Perilaku+Konsumen.png" /></a></div><br />
<br />
Karena hokum Gossen ini juga menyinggung tentang nilai guna marjinal , kadang-kadang hokum glossen I disebut juga hokum nilai guna marjinal yang semakion menurun <br />
b. Hukum Glossen II<br />
Bunyi hokum Gossen II konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang di konsumsi akan sama . Artinya unit terakhir dari masing-masing produk yang di konsumsi memiliki nilai yang sama <br />
Untuk memahami masalah ini mari kita lihat ilustrasi berikut , misalkan seorang pegawai memiliki gaji Rp. 200.000 pada saat dia menerima gaji dia mendapatkan uang pecahan Rp.20.000 sebanyak 10 lembar. Dia memiliki kebutuhan berturut-turut : makan dan minum, pakaian , sewa rumah, biaya transportasi dan kursus penggunaan uang dalam memenuhi kebuthn itu di gambarkan pada <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8YBz9vA7J-6MEhemZmaXnuviWwonmdnc9ZxJP3y18Wz0cNEkoI2cCbjzxOC0c1Y0tN5CKnMzPX-vE9AhYPLqQyBEWAndaAjxb8N3q_K7wd0BEsec3_0-a7apG6iALSaDmYR7-wkRWmvOS/s1600/Perilaku+Konsumen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="230" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8YBz9vA7J-6MEhemZmaXnuviWwonmdnc9ZxJP3y18Wz0cNEkoI2cCbjzxOC0c1Y0tN5CKnMzPX-vE9AhYPLqQyBEWAndaAjxb8N3q_K7wd0BEsec3_0-a7apG6iALSaDmYR7-wkRWmvOS/s400/Perilaku+Konsumen.jpg" /></a></div><br />
<br />
jika kebutuhan makan dan minuman telah terpenuhi maka sendirinya uang yang masih ada uang yang masih ada di pergunakan untuk membeli pakaian. Jika pembelian pakaian terpenuhi, selanjutnya uang tersebut di gunakan untuk membayar sewa rumah dan sisanya untuk baiaya transportasi. Dengan demikian penggunaan biaya Rp.200.000 yang terdiri dari lebaran pecahan Rp. 20.000 mungkin akan dilakukan dengan komposisi sebagai berikut<br />
a. Empat lembar untuk keperluan makan dan minum <br />
b. Tiga lembar untuk keperluan pakaian <br />
c. Dua lembar untuk keperluan sewa rumah<br />
d. Satu lembar untuk keperluan transportasiadminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4556687932334340655.post-67527283785630118852012-01-04T07:10:00.000-08:002012-01-04T07:10:18.318-08:00Arus Kegiatan EkonomiB. Arus Kegiatan Ekonomi <br />
<br />
Dalam melaksanakan kegiatan ekonomi terdapat dua macam arus. Arus kegiatan ekonomi tersebut berasal dari masyarakat sebagi konsumen yang biasanya disebut sebagai rumah tangga konsumsi dan arus yang berasal dari produsen yang biasanya disebut rumah tangga produksi (rumah tangga perusahaan). Kedua rumah tangga tersebut saling berhubungan dan saling membutuhkan sehingga terjadi arus kegiatan ekonomi. Jelasnya, arus kegiatan ekonomi akan terjadi apabila antara rumah tangga komsumsi dan rumah tangga produksi saling mengadakan kerja sama sesuai pungasi dan peranannya masing-masing.<br />
<br />
1. Arus Barang <br />
<br />
Arus barang adalah berpindahnya barang sebagai hasil dari rumah tangga produksi (rumah tangga perusahaan) ke tangan masyarakat (rumah tangga konsumsi). Rumah tangga konsumsi memerlukan barang dari rumah tangga produksi untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan-kebutuhannya. Agar rumah tangga produksi dapat menghasilkan brang yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi memerlukan tenaga kerja yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi. Dengan faktor produksi tersebut rumah tangga produksi dapat melaksanakan proses produksi dan sebagai imbalannya rumah tangga produksi memberikan pendapatan kepada rumah tangga konsumsi berupa gaji, upah atau sewa.<br />
<br />
2. Arus Uang <br />
<br />
Arus Uang dibedakan atas dua hal.<br />
a. Arus uang yang berasal dari rumah tangga produksi kepada rumah tangga konsumsi. Arus uang ini sama halnya dengan yang telah diuraikan terdahulu, yaitu rumah tangga konsumsi menerima upah berupa uang dari rumah tangga produksi.<br />
b. Arus uang yang berasal dari rumah tangga konsumsi kepada rumah tangga produksi. Arus uang ini terjadi karena rumah tangga konsumsi membeli barang hasil produksi dari rumah tangga produksi untuk memenuhi kebutuhannya. Arus ini terjadi sebagai akibat dari pembayaran harga barang.<br />
<br />
Selain hal di atas, jika masyarakat melakukan tabungan, berupa surat berharga, giro, deposito maupun bentuk tabungan lainnya, maka akan terjadi arus uang yang berasal dari tabungan ini. Arus uang dari tabungan ini dijelaskan oleh O.P Simorangkir sebagai berikut. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCEWfrJHfpolzfeEX6LINps0feqpn1pWjm5wc0aCsrE4wx5K85Qwl6x8pptnvwnrIyaRQQxaR2vFwM9VzA2BL3XIDThkY_J24qd9T7vyKqi5Kcsq-nhSjzIiMJ-ND4N0l32EisJcxwOesQ/s1600/Arus+Uang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCEWfrJHfpolzfeEX6LINps0feqpn1pWjm5wc0aCsrE4wx5K85Qwl6x8pptnvwnrIyaRQQxaR2vFwM9VzA2BL3XIDThkY_J24qd9T7vyKqi5Kcsq-nhSjzIiMJ-ND4N0l32EisJcxwOesQ/s400/Arus+Uang.jpg" width="400" /></a></div><br />
Gambar 1.3 Arus dari tabungan masyarakat<br />
<br />
<ul><li>Tabungan disimpan di bank berupa giro, deposito, dan bentuk tabungan lainnya (1).</li>
<li>Tabungan ini disalurkan oleh bank kepada perusahaan berupa pemberian kredit (2).</li>
<li>Kredit yang diterima perusahaan digunakan untuk membiayai produksi perusahaan(3).</li>
<li>Selain menabung, masyarakat dapat juga mengadakan juga mengadakan pembelian surat-surat berharga (4).</li>
<li>Pembelian surat-surat berharga ini dilakukan di pasar modal (5).</li>
<li>Bursa saham menerima uang dari masyarakat dan menyerahkan surat-surat berharga kepada masyarakat (6).</li>
<li>Surat-surat berharga tersebut diserahkan kepada masyarakat (7)</li>
<li>Hasil penjualan surat-surat berharga digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang lebih banyak (8)</li>
</ul><br />
<br />
3. Hubungan antara Arus Barang dan Arus Uang <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_li4aaXNqiIzFKcuC22C-b9xPXmOc67VChA897HgwkxqtI_ypBYxPVkRJEJzZ3uNuoxx7QPt3Ww6FcKChl7PuXmH_8UfChpkUKzjarSI_7bhwNkQ8ymY__BDyZMJQCGXste4-AdtnC2_O/s1600/Arus+Kegiatan+EKonomi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_li4aaXNqiIzFKcuC22C-b9xPXmOc67VChA897HgwkxqtI_ypBYxPVkRJEJzZ3uNuoxx7QPt3Ww6FcKChl7PuXmH_8UfChpkUKzjarSI_7bhwNkQ8ymY__BDyZMJQCGXste4-AdtnC2_O/s400/Arus+Kegiatan+EKonomi.jpg" width="400" /></a></div><br />
<br />
Gambar 1.4 Arus kegiatan ekonomi masyarakat<br />
<br />
Perhatikanlah arus nomor 1 !<br />
<br />
Pada arus pertama ini, rumah tangga konsumsi merupakan sumbermodal bagi terlaksananya produksi pada rumah tangga produksi. Hal ini terlihat dengan adanya penawaran faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan sebagainya. dengan faktor produksi ini, dapat dihasilkan barang dan jasa. Arus ini bisa disebut arus barang/jasa.<br />
<br />
Perhatikanlah arus nomor 2 !<br />
<br />
Dari rumah tangga produksi mengalir arus uang berupa gaji, upah,sewa, laba, dan jenis pendapatan lainnya ke rumah tangga konsumsi sebagai balas jasa penggunaan faktor produksi yang digunakan oleh rumah tangga produksi dan berasal dari rumah tangga konsumsi.<br />
<br />
Perhatikanlah arus nomor 3 !<br />
<br />
Pendapatan yang dimiliki rumah tangga konsumsi kembali mengalir ke rumah tangga produksi. Kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka pemenuhan konsumsi. Arus uang ini akan terus berlangsung selama rumah tangga konsumsi mempunyai pendapatan yang dapat dibelanjakan dan rumah tangga produksi tetap berproduksi.<br />
<br />
Perhatikanlah arus nomor 4 !<br />
<br />
Dari rumah tangga produksi mengalir arus barang/jasa yang dibutuhkan rumah tangga konsumsi. Barang atau jasa yang dibutuhkan rumah tangga konsumsi tersebut bisa saja disalurkan oleh perantara, pedagang, dan yang lainnya.adminhttp://www.blogger.com/profile/02934523652059544105noreply@blogger.com0